Dalam mencari pekerjaan, tak jarang seseorang akan menghadapi penolakan. Penolakan bisa terjadi dalam segala hal misalnya saja ketika melakukan wawancara kerja, pengajuan proposal proyek, atau bahkan saat karyawan mengajukan kenaikan gaji.
Penolakan adalah bagian tak terpisahkan dari dunia kerja. Bagaimana kita mengelola emosi dan menghadapi penolakan tersebut dapat memengaruhi kondisi mental dan profesionalisme kerja kita sebagai karyawan.
Adalah wajar sebagai manusia kita akan kecewa di saat mengalami penolakan, khususnya di dunia kerja. Bagaimana ketika sedang membutuhkan uang, namun ternyata kita tidak lolos seleksi penerimaan pegawai. Atau ketika kita berusaha mengajukan kenaikan gaji kepada pimpinan namun ternyata tidak disetujui. Tentu rasa kecewa, kesal bahkan marah pasti ada.
Namun sebisa mungkin kita harus berpikir jernih untuk melangkah ke depannya. Dunia kerja mungkin bisa dibilang setengah dari hidup kita yang sedang dijalani, maka dari itu dibutuhkan kekuatan mental apabila mengalami penolakan.
Lantas, bagaimana caranya agar tidak baper jika mengalami penolakan di dunia kerja?
1. Lihat Sebagai Peluang Dari Setiap Penolakan
Jangan melihat penolakan sebagai kegagalan, tetapi sebagai kesempatan untuk belajar. Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang bisa saya pelajari dari pengalaman ini?" Tentunya untuk meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik, kita tidak boleh pasrah dengan penolakan itu sendiri.
Berjuang untuk melihat peluang lain yang lebih baik tentu bisa menjadi obat dari penolakan itu sendiri. Misalnya saja pengajuan naik gaji tidak diterima, maka kalian bisa mulai mencari penghasilan sampingan, atau justru mencari batu loncatan karir lain yang lebih bagus misalnya.
2. Tetap Berpikir Positif dan Percaya Diri
Pertahankan sikap positif terhadap diri sendiri. Jangan biarkan penolakan meruntuhkan kepercayaan diri Anda. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki pengalaman penolakan dalam karirnya. Percayalah pada kemampuan dan potensi diri sendiri.
Saya punya sedikit cerita tentang seorang teman yang selalu ditolak ketika mengajukan usul maupun saran kepada pimpinan di tempatnya bekerja.