Lihat ke Halaman Asli

Maria Rini Wulan Dhari

Mahasiswa FKG USAKTI

Tanaman Asli Indonesia bisa "Dicuri" Negara Lain, Bagaimana Bisa?

Diperbarui: 24 Agustus 2018   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: wikipedia.org)

Indonesia sering kali dicuri kepemilikannya terhadap suatu budaya aslinya, tetapi apakah kita pernah berpikir bahwa tidak hanya budaya yang bisa diakui oleh nagara lain melaikan tanaman asli Indonesia juga bisa. Lalu, bagaimana negara lain dapat melakukannya? Jawabannya adalah melalui kultur jaringan. Pada artikel ini kita akan membahas lebih lajut apa dan bagaimana kultur jaringan itu.

Kata kultur jaringan mungkin merupakan kata yang asing di telinga kita. Menurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam bahasa asing disebut tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.

Singkatnya, kultur jaringan merupakan budidaya tanaman dengan cara menggunakan jaringan dari tanaman itu yang bisa tumbuh menjadi tanaman baru meskipun hanya dengan sepotong dari bagian tanaman itu dan tanaman baru yang akan dihasilkan mempunyai sifat yang mirip dengan induknya.

Jaringan yang dapat digunakan disesuaikan dengan keinginan dan jenis tanaman yang akan dibudidayaka dengan cara kultur jaringan. Sebelum membahas lebih lanjut, kita harus tahu apa itu jaringan. Jaringan adalah bentuk jamak dari sel yang memiliki persamaan dalam fungsi dan bentuk.  

Kultur jaringan dapat dibedakan menjadi enam jenis berdasarkan jaringan yang digunakan dalam budidayanya. Pertama, kultur jaringan dapat menggunakan serbuk sari yang merupakan salah satu bagian dari bunga di tanaman sebagai jaringan yang akan dipakai, kultur jaringan ini disebut kultur jaringan polen.

Kedua, kultur jaringan dengan menggunakan bagian embrio tanaman, kultur jaringan ini disebut kultur jaringan embrio. Kultur jaringan embrio dapat diaplikasikan pada tanaman kelapa kopyor. Ketiga, kultur jaringan protopls yaitu kultur jaringan dengan menggunakan sel yang masih hidup tetapi tidak memiliki dinding sel.

Keempat, kultur jaringan dapat dilakukan dengan menggunakan kloroplas dari induk tanaman. Kelima, kultur jaringan meristem yaitu kultur jaringan yang menggunakan jaringan meristem tumbuhan yang terdapat pada akar, batang, ataupun daun. Jaringan meristem adalah jaringan dari sel-sel yang aktif melakukan pembelahan sel sehingga jika ditempatkan pada media yang baru bisa membentuk tanaman baru karena akan ada sel-sel baru yang dihasilkan dari pembelahan sel.

Terakhir, kultur jaringan juga dapat dilakukan dengan mengambil jaringan kepala sari tanaman yang terdapat pada bagian bunga tanaman, kultur jaringan ini disebut kultur jaringan enter.

Untuk melakukan kultur jaringan ini bisa dikatakan cukup mudah yaitu dengan menyiapkan media tumbuh sesuai dengan jenis tanaman yang akan dikembangkan, pastikan media yang digunakan steril agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. Tahap selanjutnya adalah pengambilan jaringan tumbuahan tersebut, bagian yang sering digunakan adalah tunasnya, bagian tumbuhan yang telah diambil ini harus disterilkan terlebih dahulu menggunakan bahan kimia.

Setelah jaringan tumbuhan tersebut streril, maka jaringan tumbuhan tersebut dapat dikembangkan dalam media yang telah disediakan, media yang biasa digunakan adalah media agar karena mengandung banyak hormon yang penting dan  sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Dalam masa ini, media harus disimpan dalam ruangan yang steril agar media pertumbuhan tetap steril dan tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. 

Setelah menjadi tanaman yang cukup besar, tanaman tersebut dipindah kedalam pot. Sebelum dipindahkan, akar tanaman tersebut harus dicuci bersih. Agar kultur jaringan dapat berjalan sesuai keinginan dan hasil yang akan didapatkan bisa sesuai ekspektasi, kultur jaringan harus memberi perhatian yang lebih terhadap jaringan yang digunakan dalam kultur jaringan, media yang digunakan haruslah menyediakan cukup nutrisi, selalu dalam kondisi aseptik atau steril, dan bebas dari kuman atau bakteri. Suhu, udara, cahaya tempat diletakkannnya media kultur jaringan harus diatur sehingga sesuai dengan kebutuhan tanaman yang dibudidayakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline