Dersik angin di musim penghujan
Aksa langkah kaki menapak
Dedaunan menari tanpa rasa benci
Para kutilang melaung merajut asa bersama kawanannya
Ditemani secangkir kopi dan rindu yang menggebu
Kepala melongok memeriksa binar harapan
Terlintas pikiran saat kita merajut cinta kala air hujan memeluk paksa
Gempita nadanya membawa karsa
Meski cahaya merah saat senja tak pernah ditunggu kehadirannya
Berjanjilah!!
Untuk berlari bersamaku di bawah awan yang berduka