Lihat ke Halaman Asli

Maria Prima Widyastuti

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Di Bawah Awan Berduka

Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dersik angin di musim penghujan

Aksa langkah kaki menapak

Dedaunan menari tanpa rasa benci

Para kutilang melaung merajut asa bersama kawanannya

Ditemani secangkir kopi dan rindu yang menggebu

Kepala melongok memeriksa binar harapan

Terlintas pikiran saat kita merajut cinta kala air hujan memeluk paksa

Gempita nadanya membawa karsa

Meski cahaya merah saat senja tak pernah ditunggu kehadirannya

Berjanjilah!!

Untuk berlari bersamaku di bawah awan yang berduka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline