Lihat ke Halaman Asli

M. Hamse

Hobi Menulis

Fiksi Mini: Kopi Tak Lagi Hangat

Diperbarui: 21 Januari 2025   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

             Istriku sedari tadi uring-uringan. Entah apa yang dialaminya. Kopiku jadinya tak hangat dengan situasi rumah. Aku serba salah untuk sekedar menanya. Sebab kutahu jiwa harimaunya keburu bangun jika sepatah kata keluar dari mulutku. Selang beberapa saat ia menghela nafas dan duduk di sampingku. Aku membuka percakapan dengan sedikit keraguan.
           "Cari apa, Bu?" tanyaku ragu masih takut disemprot.
           "Uang 20.000 di saku celanaku hilang," katanya.
           "Coba diingat baik-baik, barangkali lupa simpannya," kataku.
           "Udah, tidak ketemu juga," katanya.
           "Ibu biasanya suka lupa. Pikun!" kataku.
           "Ya sudah. Ngopi, Bu? Aku buatkan," kataku lagi dengan  ramah.
           Istriku manggut-manggut. Aku segera berdiri menyeduhkan kopi.
          "Nih," kataku.
          Aku dan istriku menyeruput kopi. Di luar hujan terus melibas deras. Dinginnya terbunuh hangatnya kopi.
         "Lo, kamu darimana?" tanya istriku saat melihat Dio, putra kami basah kuyup.
          "Nih, Pak. Gara-gara, Bapak aku basah," katanya sambil memberikan sebungkus rokok.
          Tatapan istriku tajam. Aku celingukan.
           "Uang itu untuk beli lauk!" teriak istriku.

21 Januari 2025

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline