Lihat ke Halaman Asli

M. Hamse

Hobi Menulis

Fiksi Mini: Cinta yang Tulus

Diperbarui: 3 Maret 2024   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

     "Jangan menangis! Ada aku di sini," kataku sambil mengusap air matanya.
      Matanya sembab dan memerah. Kesedihan melandanya. Aku tak sanggup melihatnya bersedih. Aku melakukan semampuku, menghibur dan menenangkannya.
      "Aku tak kuat lagi, Nana," katanya diiringi tangis.
      "Kuatkan dirimu, Enu. Ada aku di sisimu," bisikku menenangkannya.
       Aku mengusap air matanya. Mengecup keningnya.
       "Aku tak 'kan meninggalkanmu. Kamu tahu betapa tulusnya cintaku. Aku menerima kekuranganmu," kataku sungguh.
      "Apa itu benar, Na?" tanyanya.
      Aku mengangguk.  
       Aku bahagia, ia mulai tersenyum. Senyummnya membahagiakanku. Aku memeluknya.
       "Na, aku dikejar debt collector hari ini. Bisakah Nana melunasinya? Utang ini gara-gara skincare. Aku kan harus tampil cantik di depanmu!" bisiknya.
       Aku tertegun meresapi kalimatnya. Aku hanya guru tidak tetap dengan gaji ratusan ribu, itu pun dibayar tiga bulan sekali saat dana BOS cair.
        "Ya, akan kubayar," jawabku gelagapan.

01 Maret 2024

Nana: Bahasa Manggarai, Flores NTT, artinya setara dengan "Mas" dalam bahasa jawa (panggilan untuk laki-laki).
Enu: Bahasa Manggarai, Flores NTT, artinya setara dengan "Mbak" dalam bahasa jawa (panggilan untuk perempuan).
Na: Singkatan dari nana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline