Lihat ke Halaman Asli

M. Hamse

Hobi Menulis

Kunci Keterhubungan Sosial hingga Mendapat Respect

Diperbarui: 1 Maret 2024   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri: Umat Paroki St. Simon Petrus Compang Gotong Royong Membangun Gereja


       Jika ada yang tidak sibuk maka ia manusia yang hidup untuk makan dan pengangguran tingkat dewa!


Kalimat tersebut mengindikasikan bahwa setiap manusia itu berjuang untuk hidupnya. Manusia tak letih menghabiskan waktu untuk mencari kebahagiaan hidupnya dan bertanggung jawab atas hidupnya. Manusia akan bergelut sekuat tenaga untuk mendapatnya.


        Lalu, apakah kita harus melupakan tugas-tugas umum sebagai makhluk sosial? Jawaban pertanyaan ini tergantung pemikiran pribadi.        Terkadang manusia dapat terfokus pada kepentingan pribadi atau terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri sehingga melupakan tugas-tugas sosial. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk tekanan waktu, kurangnya kesadaran, atau kurangnya perhatian terhadap keadaan sekitar.    


Terlibat Aktif Kegiatan Sosial Menjadikan Kita Manusia Sesungguhnya

        Keterlibatan dalam kegiatan sosial disebut juga interaksi sosial. Ada kepuasan tersendiri saat terlibat. Ada hal positif yang didapat. Solidaritas akan tercipta. Lebih jauh lagi, kita akan dikenang sebagai insan altruis. Terlibat aktif kegiatan sosial memperluas relasi sesama. Relasi ini akan menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan. Interaksi sosial meningkatkan rasa keterhubungan kita dengan masyarakat secara lebih luas. Sebagai hasilnya, kita dapat dikenang sebagai individu yang peduli dan altruistik, yang berkontribusi pada kebaikan bersama.
       Kehadiran kita dalam kegiatan sosial adalah simbol keterikatan dengan sesama. Artinya, kita bukan siapa-siapa tanpa orang lain. Kegiatan sosial dan diri kita adalah "kita dan bayangan diri" yang sulit terlepas bahkan tidak akan terlepas.

Terlibat Aktif Kegiatan Sosial Mendapatkan Respect



         Ada kisah di mana seseorang ogah terlibat dalam 

Dokpri: Umat Paroki St. Simon Petrus Compang Gotong Royong Membangun Gereja

kegiatan sosial. Tidak ambil pusing saat bakti lingkungan, tidak hadir saat hajatan tetangga, menolak ikut komunitas lingkungan. Tidak jelas alasannya tidak melibatkan diri. Penilaian pun beragam. Ada yang mengganggap ia suka menyendiri. Ada yang berpendapat bahwa ia sibuk dengan urusannya sendiri.     

Suatu kali, ia kebingunan saat ia mengadakan acara di rumahnya. Tidak banyak yang terlibat membantu, kecuali keluarga terdekatnya. Semua tetangga diundang, tidak banyak yang datang.    Kisah ini menggambarkan bahwa ketika seseorang tidak terlibat dalam kegiatan sosial, mereka mungkin kehilangan dukungan dan keterlibatan dari lingkungan sekitar.  Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya dukungan saat mereka membutuhkan bantuan atau mengadakan acara.
       Kesimpulannya, terlibat dalam aktivitas sosial dapat memperkuat hubungan dengan lingkungan dan mendapatkan lebih banyak dukungan serta penghargaan atau respect.
     
     




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline