Lihat ke Halaman Asli

M. Hamse

Hobi Menulis

Fiksi Mini: Menanti Bulan

Diperbarui: 26 Februari 2024   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

             Bulan tersenyum malam ini. Ah, aku sangat menyukainya. Sepertinya ia tahu, aku jatuh hati padanya. Ia bersinar terang membunuh malam. Aku menunggunya bahagia malam ini di warung Bu Mini.
          "Kopi hangat, Bu?" pesanku.
          Bu Mini hanya tersenyum.
          "Kamu kelihatan bahagia, Ris?" goda Bu Mini.
          "Ya, begitulah, Bu," jawabku malu-malu.
          Aku mengecek ponselku. Lima menit lalu, Bulan mengirimku pesan. Aku di sini menunggunya, habiskan malam dengannya. Menikmati senyumnya sangat kurindu.
          "Eh, Bulan," sapa Bu Mini.
          Aku salah tingkah saat Bulan memasuki warung. Senyum termanis kuberikan menyambutnya. Bulan mendekat dan duduk di sebelahku.
         "Ari mana?" tanya Bu Mini.
         "Masih memarkirkan motor, Bu," jawabnya.
         "Ris, ini rahasia ya, aku jadian dengan Ary," katanya dengan senyum sumingrah.
         "Oh, ya, selamat, ya," kataku gelagapan.
          Aku menyeruput kopi. Rasanya hambar.
          "Ris, kok cemberut? Kopinya pahit ya?" tanya Bu Mini.

23 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline