Lihat ke Halaman Asli

M. Hamse

Hobi Menulis

Hujan Februari

Diperbarui: 19 Februari 2024   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan Februari

Hujan di pelupuk mengalir dan membekas
Isak kutahan biarkan hanya air mata bak hujan Februari ini turun!
"Tuhan tak adil!" gumamku.
Tangis tak tertahan
Kenangan-kenangan seakan hidup sehingga penolakan kian menghujam

Kesedihan  terus membahana menyayat hati
Menyesakkan! Aku merasa tak adanya keadilan ketika kematian meninggalkan luka!
Tangis sanak saudara
Anak dan istri yang meraung
Menolak hidup yang terenggut!
Ah, Tuhanku, tak bisakah ia melunasi perjalanannya? Sampai ia membesarkan buah hatinya

Suaraku menggema memecah
Aku berteriak: "Kalau Engkau mencintainya Tuhan, mengapa Engkau memanggilnya? Tidak bisakah ia bertahan sejenak, merawat darah dagingnya yang masih merangkak?"

Ah, Tuhan, imanku yang tipis membuatku tak mengerti kematian
Aku tak bisa menebak misteri kehidupan ini

#Untuk Alm. Aloisius Oman-Wafat 13 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline