Lihat ke Halaman Asli

M. Hamse

Hobi Menulis

Fiksi Mini: Telepon

Diperbarui: 12 Februari 2024   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Telepon

Aku melihat gambarnya di tikungan jalan. Tak hanya itu, ada pula di dekat pasar. Parasnya masih secantik dulu. "Mantapkan hati, pilih yang memiliki hati, bukan yang ingkar janji!"Aku menggeleng. Kagum dan muak menjadi satu.

"Kau pernah mengingkari janji," gumamku lirih.

"Jon, mantanmu nyaleg?" tiba-tiba Iki bertanya.

"Tu, gambarnya di depan jalan," lanjutnya.

Aku mengangguk.

"Cintamu diingkari, apalagi masyarakat banyak," ketus Iki.

"Ya," kataku.

Ponselku berdering. Aku menatap layarnya. Nomor baru menghubungi. Suara itu akrab di telingaku.  

"Jangan lupa 14 Februari."

Telepon dimatikan. Aku menarik nafas dalam. Ponselku berdering, ada notifikasi M-Banking. Aku putuskan untuk kembalikan uang itu. Aku tidak mau harga diriku dibeli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline