Lihat ke Halaman Asli

M. Hamse

Hobi Menulis

Fiksi Mini: Karma

Diperbarui: 26 Januari 2024   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

        Sesekali aku memikirkannya. Suasana hatiku memang labil! Kenapa pula aku mengenangnya? Sesuatu yang kutinggal, malah menghantuiku! Apakah ini karma?
       "Harapan palsumu dulu melukai hatinya," kata temanku, Dio.
       "Aku tahu. Bisa jadi kesialanku selama ini karena karma darinya," kataku.
        "Lakukan sesuatu untuk menebusnya," kata Dio lagi.
         "Kisahmu dengan Dewi dijamin sampai ke pelaminan, asalkan kau mendapat maaf dari Desi," lanjut Dio.
         Aku berpikir sejenak. Aku harus menghubunginya lewat telepon, sekedar sampaikan maaf yang tulus.
        "Hubungi sekarang, Van," pinta Dio.
        Aku mengambil ponselku. Menyiapkan batin saat teleponku diterima.
         "Ada apa?" tanya dari seberang.
          "Maafkan aku, Des!  Aku telah menyakitimu. Aku dapat karma sejak kutinggalkan kamu. Aku tahu kamu sakit hati dengan tingkahku. Maafkan aku, biar aku terlepas dari kesialanku," kataku panjang lebar.
         "Kapan ya kita pacaran?" tanyanya.
         Dio menatapku. Aku melihat layar ponsel. Astaga, aku salah nomor. Aku malah menghubungi Dewi.

22 Januari 2024

         




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline