Lihat ke Halaman Asli

M. Hamse

Hobi Menulis

Fiksi Mini: Warisan, Ayah!

Diperbarui: 17 Januari 2024   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

         Setiap keluarga memiliki karisma! Aku pikir ini benar adanya. Selain itu, setiap keluarga memiliki warisan. Warisan harta itu lazim. Bahkan sengsara juga turut diwariskan. Nah, kalau aku mewarisi karisma dari orang tuaku! Tentu ada yang tidak percaya. Ya, sudah. Tak apalah!
       Menurut cerita, ayah dulu dikejar sekian banyak wanita. Salah satunya ibu. Ibu membenarkan cerita itu. Menurut ibu, ayah seperti memiliki magnet yang mampu menariknya. Ibu tergila-gila. Kata ayah juga, ia tidak pernah ditolak perempuan sejak jatuh cinta semasa SMP!
      "Benar, Yah? Tak bohong kan?" tanyaku memastikan.
      "Tak seorang pum Ayah membohongi anaknya," jawab ayah.
       Aku menoleh ke ibu. Ibu mengangguk. Aku jadi bersemangat. Wajahku berseri. Senyum simpul tampak di wajahku.
       "Ada apa, Ton?"
       "Ah, nggak, Bu," jawabku malu-malu.
       "Jatuh cinta, Bu," celetuk ayah.
       "Kok tahu, Yah?" tanyaku penasaran.
        "Sempet ngintip WA-mu," jawab ayah.
        Aku jadi malu. Chat romantisku dengan Anya pasti ayah baca.
        "Anya, aku sayang kamu," goda ayah meniru pesan suara di ponselku.
        Aku jadi malu. Tapi, begitulah karakter ayahku, suka menggoda. Ponselku berdering. Aku tahu itu pasti Anya. Semalam aku mengungkapkan cintaku. Anya janji menjawabnya malam ini. Aku percaya, ia terima cintaku. Aku tentu mewarisi ayah!
       "Maaf, Ton, kita temenan aja," pesan Anya.

14 Januari 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline