Lihat ke Halaman Asli

M. Hamse

Hobi Menulis

Fiksi Mini: Apa Bahagia?

Diperbarui: 30 Agustus 2023   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

                             Apa Bahagia? 

M. Hamse

          Aku bahagai? Ya tentu. Tapi temanku bilang, aku tidak bahagia! Kok bisa? Ya, itu karena aku terlalu manut dengan pacarku. Aku sih bahagia. Habiskan waktu dengannya adalah keinginanku. Jalan-jalan, ngopi bareng, nonton bareng, dan juga aktivitas lain. Semua serba bareng. Yang lebih bahagianya, hubungan kami sudah diketahui keluarga. Sepintas, aku bisa katakan: mereka setuju!
     "Apa kamu bahagia?" tanyanya suatu ketika.
   Aku tersenyum menanggapinya. Aku membelai wajahnya. Mengecup keningnya.
    "Aku akan mati, jika tanpamu," kataku meyakinkan.
    Ia nampak bahagia mendengarnya. Ia memelukku. Membalas kecupanku.
       Waktu terus berlalu. Hingga hari ini aku memutuskan untuk melamarnya. Apalagi semalam ia memintaku datang pagi ini. Katanya, segeralah bertemua orang tuanya. Aku menyimpulkan, hubungan ini harus segera terpatri dalam cincin lamaran. Aku siapkan batin, tak lupa siapkan kalimat indah mengucap janji.
     Suasana rumahnya ramai sekali. Saking ramainya, kehadiranku tak dihiraukan. Aku mulai gerah. Ponselnya mati.
     "Kamu, Riski?" tanya seseorang ibu kepadaku.
     Aku mengangguk dan memberi senyum paksa.
     "Yang kuat, ya, Nak," katanya.
      "Maksudnya, Bu?"
      "Ya, yang kuat, hadapi ini," jawabnya sambil berlalu.
      Aku teramat bingung menganalisanya. Suasana masih seperti sebelumnya: aku tidak dihiraukan!
       "Nak, maafkan,  Rini," kata Bu Anisa, calon  mertuaku.
      Aku terdiam. Entah apa yang terjadi. Tak lama kemudian, Rini muncul dengan dandanannya yang super,wah! Aku kagum, ya, tentu. Tapi, ada yang berbeda, seorang laki-laki rupawan mengiringinya.
    Aku kembali terpaku. Aku mulai merasa darahku mendidih. Telingaku panas. Aku menahan amarah.
     "Prak!"
      Dino, temanku menggebrak meja.
      "Tidak gitu amat kali menjiwai film," Katanya mengagetkanku.
     Aku tersipu dan mematikan komputerku.
      "Ayo, ngopi," ajaknya.

23 Maret 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline