Drama Romansa
"Aku pergi, tak tahu kapan kembali," kataku.
Ia terdiam dalam risaunya yang dalam. Ada segurat kesedihan di wajahnya. Sangat jelas terlihat, sebentar lagi air mata itu jatuh.
"Tidakkah kau mau habiskan waktu denganku?" tanyanya dalam isak tangis yang mengiris.
Aku memeluk untuk menenangkanya. Ia masih menangis. Aku mengusap air matanya yang tak henti menetes.
"Jangan bersedih. Ada perjumpaan, ada pula perpisahan. Berharap saja, aku kembali," kataku.
"Kau membuatku menangis. Katamu, tak pernah ada air mata jatuh jika bersamamu."
Aku terdiam. Sepertinya, aku terperangkap dalam janjiku sendiri.
"Aku mencintaimu, tapi kuharus pergi," kataku.
Ia terdiam. Masih terdiam. Menatap kepergianku yang entah kapan kembali.
Suara riuh tepuk tangan menggema. Semua bersorak. Akhirnya setelah pengambilan vidio berkali-kali, berhasil juga.