Cinta Sampai Mati
M. Hamse
14 November 2022
Kategori: Prosa Mini
Siang yang ramai, di bawah siraman panas matahari. Dua sejoli berdiri di pinggiran jalanan, mengungkap janji.
"Aku berjanji, aku akan mencintaimu sampai mati."
"Tapi, aku harus pergi!"
"Bukankah kita harus membahas nikah nanti?" tanya Arianti terbata-bata dan hilang wajahnya yang berseri.
Arianti tertunduk, lelah rasanya otot kaki untuk terus berdiri, menunggu ikrar yang bisa saja diingakri. Ia tak rela harus berpisah secepat ini. Harusnya mereka berdiri di pelaminan, seperti janji mereka dahulu, di pinggir kali. Hanya tangis yang sedari tadi belum berhenti. Air mata tidak bisa dikompromi, terus mengalir di pipi. Membasahi wajahnya yang tadinya berseri.
"Jangan menangis begini, Arianti. Apa yang kau takutkan dari diri ini?"
"Aku tahu cintamu sampai mati. Tetapi aku tak rela ditinggal pergi," suara Arianti makin tak terdengar lagi. Suaranya habis, ia menangis sejak tadi.