Apakah kamu pernah duduk di kursi besi Indomaret sambil bengong?
"Psikiater Mahal, karena itu Indomaret nyediakan kursi di depan"
Di beberapa platform media massa sering terdengar tagline seperti itu, tapi ini bukan iklan sama sekali, namun ini adalah bentuk fenomena pop culture dari celetukan yang diawali oleh netizen di platform X menjadikan itu menjadi sebuah idiom yang memiliki banyak value di dalamnya.
Idiom ini nampaknya populer sekali yang mengacu pada situasi, yang menggambarkan realitas sosial dan psikologis yang dihadapi oleh banyak orang ketika berusia dewasa.
Perilaku duduk di depan kursi Indomaret sambil merokok, ngopi dan berdiam diri adalah sebuah bentuk pelepasan emosi pribadi.
Hal ini menunjukkan, kursi di Indomaret sebenarnya tidak memiliki makna apa-apa, dalam kebijakan Indomaret tentunya kursi besi di taroh di depan dengan harapan agar costumer dapat santai menikmati camilan yang mereka beli di Indomaret dengan tenang, dan tentunya harapannya meningkatkan penjualan.
Namun pada kenyataanya terdapat fenomena yang lebih mendalam dalam situasi dan perilaku masyarakat ini. berikut adalah fenomena tersebut:
Fenomena Sosial dan Keterbatasan Akses terhadap Layanan Kesehatan Mental
Secara tidak langsung idiom ini menggambarkan realitas bahwa layanan kesehatan mental seperti konsultasi dengan psikiater sering kali dianggap mahal dan tidak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.
Sebagai respons terhadap keterbatasan akses ini, orang sering mencari alternatif yang lebih sederhana dan terjangkau untuk menenangkan diri, seperti duduk di depan Indomaret (atau tempat lain yang umum) untuk sekadar mengistirahatkan pikiran.
Simbolisme Kursi di Depan Indomaret