Lihat ke Halaman Asli

Jangan Hanya Menyiapkan Semuanya, Tapi Libatkan Anak-anak dalam Pelaksanaannya

Diperbarui: 17 Oktober 2016   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saat kecil dulu, salah satu momen yang aku tunggu adalah hari raya Idul Fitri. Selain senang menyambut lebaran setelah satu bulan berpuasa Ramadan, aku juga senang membayangkan uang lebaran yang akan aku terima dari orangtua, kakek, nenek dan segudang saudara lain. Total uang lebaran yang aku terima jumlahnya tidak sedikit, bisa mencapai ratusan ribu. Jumlah yang besar untuk seorang anak kecil dari keluarga biasa sepertiku.

Kini, setelah bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri, giliran aku yang memberikan uang lebaran pada keponakan-keponakan, anak-anak tetangga, juga anak-anak kecil yang datang entah darimana, yang berduyun-duyun datang ke rumah saat lebaran, untuk mendapatkan selembar uang lebaran.

Sama seperti yang aku alami saat itu, uang lebaran yang mereka dapatkan pun lumayan besar.

Karena ingin tahu, penasaran, aku bertanya pada anak-anak itu, "Uang lebarannya, kalian gunakan untuk apa?"

Jawabannya beragam, untuk membeli mainan, pakaian, main PS sampai bosan, hingga untuk menghabiskannya di resto-resto cepat saji. Hanya segelintir anak saja yang mengatakan akan menabungnya.

Setelah lebaran, resto-resto cepat saji selalu dipenuhi anak-anak yang membawa setumpuk uang seribu atau lima ribu rupiah. Biasanya tanpa didampingi orangtua.

Aku tidak menyalahkan mereka. Bagaimana pun mereka masih anak-anak. Aku justru menyayangkan sikap orangtua mereka.

Dari yang aku tahu, sebagian besar orangtua membebaskan anak-anak mereka mengunakan, menghabiskan uang lebaran. Menurut mereka, anak-anak itu sudah bersusah payah mendapatkan uang lebaran, jadi mereka bisa melakukan apa saja dengan uang itu.

Menurutku, seharusnya, orangtua memberi pengarahan dan mengawasi bagaimana anak-anaknya menggunakan uang lebaran.

Orangtua bisa mengingatkan anak-anak mereka, bahwa mereka hanya bisa mendapatkan uang lebaran satu kali dalam satu tahun, dan belum tentu di lebaran tahun depan, mereka mendapat uang lebaran yang sama besarnya. Karena itu mereka harus membelanjakan uang lebaran mereka dengan baik, dan bijak. Tidak menghamburkannya begitu saja.

Boleh saja anak-anak menggunakan sebagian uang lebaran untuk membeli beberapa hal yang mereka inginkan, tapi harus di ingatkan, di ajak untuk menyisihkan sebagian untuk ditabung. Mungkin, awalnya anak-anak akan protes. Tapi, dengan pengertian, penjelasan yang pas, anak akan mengerti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline