Lihat ke Halaman Asli

Disiplin Mengelola Uang Keluarga

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya langsung semangat 45 membaca Kompas Ekstra Juli - Agustus 2012 yang membahas tentang perencanaan keuangan. Sejak menikah, saya dan suami lebih serius membicarakan dan mengelola keuangan kami. Apalagi sejak membaca edisi pertama Kompas Ekstra yang mengupas tentang investasi, saya semakin mengerti bagaimana seharusnya 'memperlakukan' uang kami.

Kesepakatan dengan pasangan memang sangat penting untuk memulai mengelola keuangan keluarga. Karena biasanya dari kesepakatanlah bisa ditetapka tujuan yang ingin dicapai. Misalnya untuk biaya pendidikan anak, biaya haji mertua atau lainnya.

Setelah sepakat dengan pasangan, lalu saya mencari informasi sebanyak-banyaknya. Tentang beragam investasi, resiko investasi, jenisnya, jangka waktunya, cara perolehan, sampai kemudahannya dalam transaksi.

Setelah menetapkan investasi apa yang akan kami mulai lakukan. Saya langsung menghitung semua penghasilan dan pengeluaran. Lalu saya merincikan setiap pengeluaran dibayarkan dari penghasilan siapa (Alhmadulillah, saya dan suami sama-sama bekerja). Setelah tahu keadaan dan kemampuan keuangan, saya langsung mulai berinvestasi.

Mulai dengan hal yang mudah dengan nominal yang tidak terlalu besar. Misalnya saya mencicil logam mulia 5 gram di Pegadaian. Begitu lunas, malah saya dan suami lebih semangat untuk memiliki yang gramnya lebih besar. Semangat itu sangat penting lo..

Itu soal investasi, dan ada hal-hal lain juga yang harus dipikirkan dan hal ini hampir direkomendasikan oleh semua perencana keuangan. Misalnya menyediakan dana darurat, dana pendidikan, juga dana pensiun. Awalnya kok berat banget. Soalnya begitu banyak pengeluaran yang harus didahulukan. Tapi saya dan suami selalu saling mengingatkan untuk tetap pada kesepakatan bersama. Toh, semuanya untuk kebaikan. Kebaikan kami sekeluarga, jadi tidak ada alasan untuk angin-anginan.

Kesimpulannya, dari semua saran dan informasi yang saya dapatkan dari para 'pakar' pengelola keuangan inti dari mengelola keuangan keluarga adalah disiplin yang kuat.

Selamat mengelola uang anda para keluarga Indonesia:)

Semoga sejahtera sampai nantiiiiiii...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline