Lihat ke Halaman Asli

Utitarianisme dalam Bisnis

Diperbarui: 6 April 2022   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

tugas TB 1 

Dosen : Apollo, Prof.Dr,M.Si.Ak

Nama : Maria Natalia ( 43120010377 )

UNIVERSITAS MERCU BUANA

Utilitarianisme   berasal   dari   kata   “utility”   yang   berarti   bermanfaat   atau   berguna.Utilitarianisme adalah aliran yang meletakkan kemanfaatan sebagai tujuan utama hokum danbagaimana menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi, dan legalsecara   moral.   Singkatnya,   bagaimana   menilai   sebuah   kebijaksanaan   publik,   yaitukebijaksanaan yang punya dampak bagi kepentingan banyak orang, secara moral.

Sebagai   penilaian   atas   tindakan   atau   kebijaksanaan   yang   sudah   terjadi,   etikautilitarianisme juga dapat berfungsi sebagai sasaran atau tujuan ketika kebijaksanaan atauprogram tertentu yang telah di jalankan itu akan di revisi dan sebagai standat penilaianberfungsi sekaligus sebagai sasaran akhir dari sebuah kebijaksanaan atau program yang ingindi revisi 

Utilitarianisme   berasal   dari   kata   “utility”   yang   berarti   bermanfaat   atau   berguna.Utilitarianisme adalah aliran yang meletakkan kemanfaatan sebagai tujuan utama hukum.Kemanfaatan ini diartikan sebagai kebahagiaan. Jadi baik buruk atau adil tidaknya suatuhukum, bergantung kepada apakah hukum itu memberikan kebahagiaan kepada manusia atautidak.   Oleh   karena   itu   tugas   hukum   adalah   mengantarkan   manusia   menuju   kebaikan.Sehingga   esensi   hukum   harus   bermanfaat,   artinya   hukum   yang   dapat   membahagiakansebagian besar masyarakat.

Utilitarianisme   pertama   kali   dikembangkan   oleh   Jeremy   Bentham   (1748-1832).Persoalan yang dihadapi oleh Bentham dan or ang-orang sezamannya adalah bagaimanamenilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi, dan legal secara moral.Singkatnya,   bagaimana   menilai   sebuah   kebijaksanaan   publik,   yaitu   kebijaksanaan   yangpunya dampak bagi kepentingan banyak orang, secara moral. 

Prinsip- prinsip aliran utilitarianisme, menurut Jeremy Bentham (1748-1832) didasarkankepada dua prinsip, yaitu :

  • asosiasi (association principle) serta
  • kebahagiaan terbesar (greatest happiness principle).

Macam-Macam Teori Utilitarianisme. Biasanya dibedakan dua macam teori etika normatifUtilitarianisme, yaitu: 

  1. Utilitarianisme Tindakan  , Utilitarianisme   sebagaimana   lazimnya   dipahami   adalah   UtilitarianismeTindakan.   Kaidah   dasarnya   dapat   dirumuskan   sebagai   berikut:   "Bertindaklahsedemikian rupa sehingga setiap tindakanmu itu menghasilkan akibat-akibat baikyang  lebih  besar  di  dunia  daripada  akibat  buruknya".  Bagi  penganut  aliran  ini,pertanyaan pokok yang perlu diajukan dalam mempertimbangkan suatu tindakantertentu adalah: "Apakah tindakanku yang tertentu ini, pada situasi seperti ini, kalaumemperhatikan semua pihak yang tersangkut, akan membawa akibat baik yang lebihbesar daripada akibat buruknya?" Bagi Utilitarianisme Tindakan tidak ada peraturanumum   yang   dengan   sendirinya   berlaku;   setiap   tindakan   mesti   dipertimbangkanakibatnya.
  2. Utilitarianisme Peraturan, Untuk mengatasi kelemahan pokok di atas, maka kemudian dikembangkanlahmacam etika Utilitarian yang kedua, yakni Utilitarianisme Peraturan. Dalam teori iniyang diperhitungkan bukan lagi akibat baik dan buruk dari masing-masing tindakansendiri,   melainkan   dari   peraturan   umum   yang   mendasari   tindakan   itu.Jadi   yangdipersoalkan sekarang adalah akibat-akibat baik dan buruk dari suatu peraturan kalauberlaku   umum.   Kaidah   dasarnya   sekarang   berbunyi:   "Bertindaklah   selalu   sesuaidengan kaidah-kaidah yang penerapannya menghasilkan akibat baik yang lebih besardi dunia ini daripada akibat buruknya." 

Kriteria dan Prinsip Etika UtilitarianismeSecara ringkas dapat dikatakan bahwa terdapat tigakriteria prinsip etika utilitarianisme ( Keraf, 1998:94) :

  1. Manfaat, yaitu bahwa kebijakan atau tindakan mendatangkan manfaat atau kegunaantertentu.
  2. Manfaat Terbesar, yaitu bahwa kebijakan atau tindakan itu mendatangkan manfaatbesar dibandingkan dengan alternatif lainnya. Dapat dikatakan bahwa tindakan yangbaik adalah tindakan yang menimbulkan kerugian terkecil.
  3. Manfaat Terbesar Bagi Orang Sebanyak Mungkin, yaitu bahwa suatu kebijakan atautindakan dinilai baik secara moral jika tidak hanya mendatangkan manfaat terbesar,melainkan apabila mendatangkan manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang.Bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan keuntungansebesar mungkin bagi sebanyak mungkin orang.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline