Mariana Nini Temu (2007010011)
Martha Elfrince Bleler (2007010010)
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana
Penyakit Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya atau misterius pertama kali ditemukan di Inggris Raya pada 5 April 2022.
Sejak saat itu, dilaporkan terjadinya peningkatan kasus di Eropa, Asia, dan Amerika. Dikarenakan peningkatan ini, WHO selanjutnya menetapkan Hepatitis Akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022.
Di Indonesia sendiri, dalam kurun waktu 2 minggu hingga 30 April 2022, dilaporkan 3 dugaan kasus pasien anak Hepatitis Akut meninggal dunia. Dari kejadian tersebut, Kementerian RI mengeluarkan surat edaran kewaspadaan terkait Hepatitis Akut ini.
Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. Sedangkan Hepatitis Akut sendiri pada umumnya menyerang anak usia 0-16 tahun, dan paling banyak pada anak usia di bawah 10 tahun. Sampai pada saat ini, penyakit ini belum diketahui pasti penyebabnya.
Penyebabnya bukanlah virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. Dugaan awal penyakit hepatitis akut berasal dari Adenovirus 41, SARS COV-2. Adenovirus umumnya menular melalui saluran pencernaan dan saluran pernapasan.
Penyakit ini memiliki gejala yang mirip dengan jenis hepatitis yang kita kenal pada umumnya. Menurut Kemenkes RI, gejala hepatitis akut yang dirasakan adalah seperti : mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala yang akan semakin berlanjut adalah seperti air kencing atau urine berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat, kulit dan mata kuning, bahkan sampai penurunan kesadaran.
Sebagai orang awam, apa yang harus diakukan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis akut pada anak?