By. Mariana
Ramadan tahun ini bertabur pengajian daring. Berkah dari pandemi, tanpa keluar rumah banyak pengajian yang bisa diikuti melalui daring. Berbagai media digunakan, mulai dari live Instragram, live Facebook, YouTube, dan yang sangat booming sekarang adalah fasilitas zoom meeting.
Seperti hari ini, saya akan bercerita mengenai pengajian yang saya ikuti. Mengangkat tema "Me Time Ramadan, Miracle Everywhere and Everyone in Ramadan" diselenggarakan oleh PPA Institute bersama Ustad Sonny Abi Kim dengan judul Munajat Mesra Menemukan Rasa dalam Doa.
Me Time Ramadan dimulai dari 05.30 WIB, juga salah satu alternatif mencegah tidur setelah subuh.
Baiklah saya akan mulai mereview isi dari kajian Munajat Mesra Menemukan Rasa dalam Doa,
Ustad Sony menyebut 'Putus Rasa', sama bahayanya dengan putus asa.
Spritual numbness atau mati rasa spiritual, yang paling fatal adalah hidup tetapi tidak tahu tujuan hidup. Ramadan adalah waktunya kita kembali atau datang kepada Allah dan berharap ampunan-Nya. Tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah SWT daripada doa. Jangan Kita terlalu sering berbicara tentang Allah, namun sedikit berbicara dengan Allah (berdoa).
Keutamaan doa:
1. Doa adalah bentuk penghambaan dan bentuk ketaatan kita kepada Allah.
Berdoa adalah termasuk bagian dari ibadah. (HR. Abu Daud, No. 1481)
2. Doa bisa menjadi perantara menolak ketentuan atau takdir Allah.