Lihat ke Halaman Asli

Tidak Ada Kata Malas Untuk Membaca

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau anda mendengar kata baca "baca" , apa yang pertama kali muncul di benak anda ? Hoby saya ? hmmmm malas...? baca lagi...baca lagi...?

Tapi kalau pertanyaannya saya ganti seperti ini, seberapa penting membaca bagi anda? Tentu jawaban yang diberikan beragam. Jika pertanyaan itu saya ditujukan kepada saya, saya akan menjawab membaca sangat penting. Membaca itu menyenangkan, dengan membaca kita tahu banyak hal, mengarungi banyak kisah dan daerah hanya dengan duduk diam di suatu tempat.

Saya pernah membaca sebuah tulisan di Kompasiana yang berjudul "(Model) Perpustakaan Rakyat di Jerman", saya kagum sekali. Pemerintah Jerman benar-benar peduli terhadap pengembangan dan peningkatan SDM melalui kegiatan membaca. Membangun negara dimulai dari hal yang paling sederhana dan mulai dari tingkatan yang paling bawah yaitu masyarakat. Konsep perpustakaan yang nyaman dengan biaya sewa buku yang murah dan didukung oleh sistem yang baik, saya kira baik diadaptasi oleh daerah-daerah di Indonesia, terutama daerah-daerah yang belum disentuh oleh pendidikan yang layak.

Saya jadi ingat masa-masa saat masih SD dan SMP. Saya dan teman-teman begitu bersemangat ke perpustakaan pada saat jam "Perpustakaan" dimulai. Jam "Perpustakaan" adalah waktu khusus yang disediakan sekolah bagi siswa untuk meminjam dan membaca buku yang tersedia di perpustakaan sekolah dan bila diperlukan siswa boleh membawa pulang buku yang belum selesai dibaca. Lulus SMP, saya melanjutkan ke SMA swasta yang kebetulan belum memiliki ruang perpustakaan yang memadai. Buku-bukunya pun didominasi buku-buku seri pelajaran. Kebiasaan saya membaca lambat laun mulai berkurang. Minat membaca yang tidak didukung dengan sarana dan prasarana, membuat saya rindu suasana perpustakaan di SMP  yang bersih, nyaman, dengan buku-buku dan bahan bacaan lain yang cukup lengkap, dan tentu saja membuat saya betah berlama-lama di sana. Di daerah saya memang tidak ada tempat lain selain perpustakaan sekolah yang memilki koleksi bahan bacaan yang banyak dan beragam.

Sekilas kisah sederhana saya di atas, sebenarnya hanya untuk mengajak teman-teman untuk tidak menyerah pada kenyataan yang serba terbatas. Jika teman-teman memang suka membaca dan ingin tahu banyak hal, carilah dan bacalah buku sebanyak-banyaknya. Tidak hanya melalui buku, media komunikasi dan informasi lain tentu saja bisa, yang penting pintar-pintar memilih informasi yang penting buat kita. Tidak ada kata malas untuk membaca.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline