Lihat ke Halaman Asli

Taj Mahal, Bukti Cinta yang Tak Akan Pernah Dilihat

Diperbarui: 24 Maret 2016   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat duduk dibangku Sekolah Dasar, kita mungkin sering melihat bangunan Taj Mahal didalam buku sejarah. Bangunan yang menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini terlihat berwarna putih dengan beberapa tiang serta terdapat kolam dibagian depannya. Banyak yang menganggap bahwa Taj Mahal adalah lambang dari kemurnian cinta. Tetapi, darimana munculnya pernyataan tersebut?.

[caption caption="Tampak Depan Taj Mahal ngm.nationalgeographic.com"][/caption]Dibawah pemerintahan Shah Jahan yang merupakan Raja Mughal, Taj Mahal dibangun untuk menjadi makam termegah pada jamannya. Mum Tazmahal merupakan istri ke-3 Shah Jahan yang meninggal karenakan melahirkan anak ke 14. Mungkin pada tahun 1631 melahirkan sebanyak itu terdengar cukup wajar. Shah Jahan benar-benar tertekan saat kematian istrinya tersebut.

Tak tanggung-tanggung, pembangunan yang dimulai tahun 1932 ini membutuhkan biaya yang luar biasa. Waktu pembangunannya saja sekitar 22 tahun dengan biaya 32 juta rupee. Ada 20.000 pekerja yang terlibat dalam pembangunan tak mahal. Mulai dari buruh bangunan, pelukis, pemotong batu, seniman border, seniman kaligrafi, dan masih banyak lagi. Bahan bangunan diangkut menggunakan 1.000 gajah karena belum ada peralatan berat dijaman itu.

Luar biasa, Shah Jahan memaksimalkan bangunan tersebut walaupun tak lagi bisa dilihat istrinya langsung. Tembok bangunannya dibangun mennggunakan marmer putih sehingga terlihat sangat megah. Marmer tersebut berasal dari Rajashtan, Tibet, Afganistan, dan juga Tiongkok. Raja Mughal  juga menambahkan batu mulia lain untuk menghiasi marmer tersbeut.

Banyak terdapat prasasti bertuliskan kaligrafi yang sangat indah dibagian interior dan juga eksterior. Di makan Mumtaz Mahal juga terdapat kaligrafi yang berisi tentang pujian atas dirinya. Ada tulisan kaligrafi dengan tulisan 99 nama Allah disamping makan permaisuri. Bangunannya juga terbukti paling simetris di dunia, dengan empat suisi yang identik sempurna. Separuh bangunannya menjadi cermin dari sebagian bangunan lainnya.

Kecantikan Taj Mahal juga bisa terlihat jika bangunan ini berubah warna. Pada pagi hari, Taj Mahal akan berwarna merah muda merona. Kemudian disiang hari berubah menjadi putih yang bersinar cantik. Kemudian malamnya, warnanya akan berubah lagu menjadi emas. Semua itu disebabkan oleh pantulan cahaya dari marmer putih dan keramik.

Shah Jahan meninggal ditahun 1666 saat berusia 73 tahun dan dimakamkan disamping makam istrinya. Taj Mahal memang tak akan dilihat langsung oleh Mumtaz Mahal yang sudah meninggal. Namun keindahan serta bukti cinta yang beliau tumpahkan dalam bangunan tersebut terlihat sangat nyata. Masyarakat dunia yang pernah datang kesanapun mungkin bisa merasakan kecantikan serta cinta didalamnya. Shah Jehan saja segila itu untuk membuat bangunan Taj Mahal, buktikan rasa cinta kalian selagi istri masih setia menemani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline