Lihat ke Halaman Asli

Rindu

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku kangen……

Aku rindu………

Aku mengerang karena sakit cinta, panas dingin tubuhku karenanya.

Seperti menderita ketagihan akan hadirmu, memenuhi setiap aliran darahku, merasuk dalam rongga-rongga tulangku …… masuk ke sumsumku dan itu sungguh menyiksaku. Hendak kuberontak tapi hanya jeritan pilu yang ada.

Menggeliat badanku dan mengejang sukmaku, karena kekosongan melanda.

Wujudmu telah menghilang, bahkan dalam setiap mimpiku-pun tak lagi muncul dirimu. Dimanakah engkau, duhai belahan jiwa……

Tanpamu, menyiksa sukmaku dalam tiap subuh dan senja yang kelam.

Dinginnya malam semakin merasuk tulang-tulangku saat tak lagi dapat kutangkap bayang wajahmu, yang tak lagi di sisiku. Menimbulkan kegelapan yang fana saat rembulan muncul dari balik awan kelam yang mengoyak sukma lara.

Kelembutan sentuhanmu tak lagi ada, senyuman manismu telah menghilang.

Celoteh lucumu yang memberikan kesegaran hanya meninggalkan memori kelabu.

Dan semuanya itu kini digantikan tangis kegetiranku…… karena cintaku yang menghanguskan asaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline