Lihat ke Halaman Asli

Lika-liku Menuju Puncak

Diperbarui: 31 Januari 2024   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tiba dimana hari pertama aku mendapati informasi bahwa program p5 sekolah akan mengadakan projek besar dalam rangka lustrum sekolah kita, setelah berbincang dalam pertemuan kelima kelas maka telah di tentukan bahwa kelasku akan mementaskan drama dan tari di lustrum nanti.

Dalam pementasan kita di butuhkan panitia untuk mengurus pementasan itu dan aku di tentukan sebagai pengurus perlengkapan pementasan kelas bersama ke empat teman lainnya Dinda, Bagas, Marvin dan Reno, sejujurnya aku berpikir bahwa menjadi pengurus perlengkapan suatu hal yang mudah ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya.

Hari berlalu, aku dan teman-teman belum bisa memulai pekerjaan kami dikarenakan dana yang di berikan dari sekolah belum cair, tiba-tiba mendengar kabar bahwa salah satu dari teman kami ada yang mengatakan bahwa perkap tidak mengerjakan hal apapun padahal nyatanya kami sudah mendata barang apa saja yang harus kami beli untuk membuat properti namun terkendalan karena tidak memiliki dana untuk memulai pekerjaan kami. 

Mendengar hal itu teman-teman perkap terpancing emosi karena hal itu lalu Dinda pun berbicara

           "Dih apaan dah kita di bilang enggak kerja, gimana kita mau kerja kalo duit aja kaga ada."

Bagas pun menyauti kalimat yang di lontarkan oleh Dinda.

   "HAIYOHH." Saut Bagas

lalu teman-teman pun tertawa karena jawaban Bagas dengan nada suara yang lucu 

teman-teman mungkin pada awalnya sedikit terpancing emosi namun lama kelamaan mereka tidak terlalu mengambil dengan serius perkataan tersebut dan membuat kata-kata tersebut menjadi candaan.

Satu minggu kemudian dana dari sekolah pun sudah di cairkan dan kami seksi perkap sudah bisa memulai pekerjaan kami, hal pertama yang aku dan teman-teman lakukan adalah membeli beberapa perlengkapan seperti padi, tampah, dan kendi. 

Setelah selesai berbelanja dan masuk sekolah pada jam pelajaran p5 kita para seksi perkap juga mulai belajar untuk waktu memasukan dan mengeluarkan properti saat pentas sedang berlangsung, pada saat kita bekerja secara langsung sesekali salah satu dari antara kami masih melakukan kesalahan entah karena terlambat dalam memasukan properti atau mengeluarkan properti dari panggung. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline