Lihat ke Halaman Asli

Maria Harlina

Mahasiswa

Ikon Pemuda sebagai Tonggak Kebangkitan Bangsa

Diperbarui: 1 Juli 2022   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cikal bakal lahirnya pemuda sebagai congkak kebangkitan bangsa, ditandai dengan keberanian mempersatuhkan pemikiran pemuda-pemuda dari seluruh pelosok nusantara

Pemuda sebagai conggak kebangkitan bangsa sejak 1928 ditandai dengan Hari Sumpah Pemuda. Eksistensi pemuda mulai terbentuk, dikala negeri ini ditempa penjajah kian ratus tahun lamanya. Kala itu, pemuda dari seluruh pelosok nusantara dari sabang sampai marauke, bersatu keyakinan, visi dan misi untuk menjadikan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdiri dikaki sendiri. Sehingga lahirnya beberapa pandangan besar, sebagai wujud Indonesia akan menjadi sebuah bangsa yang terbelenggu dari penjajah.

Sejak saat itu, pemuda dari seluruh nusantara mulai membentuk suatu persatuan yang kokoh untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini. Berbagai jalan yang diterjal, untuk menyatukan rakyat Indonesia. Berbagai cara pula, pemuda-pemuda dari seluruh pelosok nusantara, ingin membebaskan bangsa Indonesia dari penjajah. Bahkan melalui tulisan-tulisan yang terpublikasikan di surat kabar, berupa ajakan dan beberapa sarana lainnya yang digunakan pemuda untuk menyatukan pemikiran.

   Hingga sampai pada tahun 1945, dimana pada tahun tersebut, merupakan tonggak dan sejarah baru telah dimulai. Babak baru membawa Indonesia menuju kemerdekaan. Hal ini ditandai dengan segala perjuangan hingga titik darah penghabisan rakyat Indonesia yang menginginkan Indonesia merdeka dan bebas dari penjajahan belanda. Tak terkecuali peran pemuda yang dipimpin oleh Wage Rudolf Supartman sekaligus sebagai pencipta lagu Indonesia Raya, kala itu tampil perkasa membawa pemuda mencapai puncak kejayaannya.

   Bahkan Pemuda pun ikut andil mengamankan Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sehari sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam peristiwa tersebut, dinamakan peristiwa Rengasdengklok yang dilakukan sejumlah dan sekelompok pemuda perkumpulan "Menteng 31".

 Sehingga dari sekian sejarah sumpah pemuda di negeri ini, kita dapat mengetahui bahwa, peran pemuda sejak masa penjajahan hingga masa kemerdekaan ini, sungguh memiliki peran, pengorbanan dan perjuangan begitu besar, untuk turut andil membela kebenaran dan terutama rakyat yang tertindas akan kebijakan bahkan peraturan yang merugikan rakyat.

Zaman Orde Baru

   Hal serupa juga beberapa kali terjadi di masa-masa orde lama, orde baru bahkan zaman reformasi saat ini. Banyak sekali kejadian yang mendapatkan sorotan dan kecaman keras dari masyarakat. Dimana pecahnya perjuangan pemuda di zaman orde baru, pada tahun 1999, pemuda dan mahasiswa dari seluruh pelosok nusantara. Berkumpul dan menyerbu Gedung Parlemen DPR RI untuk menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Dalam tuntutan itu, disebut Trikora atau tiga tuntutan rakyat untuk menurunkan Soeharto karena dianggap bobroknya birokrasi dan banyaknya praktek KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme), yang sama sekali memberikan kemunduran bagi Republik ini.

Zaman Reformasi

   Bahkan setelah memasuki masa reformasi, banyak sekali tragedi, dimana pemuda dan mahasiswa menyoroti beberapa kebijakan dan peraturan yang diterapkan pemerintah. Dimana diantaranya, semenjak Presiden Susilo Bambang Yudhyono atau akrab disapa SBY, yang menaikan harga BBM beberapa kali semasa ia menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Tuntutan dan kecaman keras dari masyarakat, pemuda dan mahasiswa turun memenuhi jalanan, melakukan demonstrasi dan menuntut pemerintah untuk menurunkan harga BBM, yang dinilai sangat merugikan masyarakat.

 Dan semasa Presiden Ir. Joko Widodo saat ini, terdapat dua kali tuntutan massa dalam jumlah yang besar. Dimana pada bulan November 2019 lalu, pemerintah dan parlemen mengubah sistem KPK atau disebut dengan UU Revisi KPK. Banyak sekali mendapat kritikan, kecaman keras akan kebijakan kontroversial tersebut. Dimana pemuda dan mahasiswa dari sabang sampai marauke terus membanjiri dan mengepung Gedung Parlemen DPR RI di Senayan Jakarta. Untuk menuntut dan mengecam keras kebijakan kontroversi tersebut. Karena dianggap akan memperlemah Badan rasuah atau Komisi Pemberantasan Korupsi, yang memiliki niat yang sangat mulia untuk memberantas korupsi di negeri ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline