Lihat ke Halaman Asli

Maria G Soemitro

TERVERIFIKASI

Volunteer Zero Waste Cities

22 Jam Mengikat Rindu, Berburu Ilmu, Selusuri Pantai Reklamasi

Diperbarui: 8 Agustus 2019   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: pioncianacottages.com

Pernah ke Pantai Maju?

Kami pernah lho, #bangga. ^_^

Itu lho pantai reklamasi yang kasusnya bikin heboh. Sebelum mendapat nama Pantai Maju, kawasan ini dinamai Pulau D, kemudian Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberinya nama Maju.

Sebetulnya ada 3 pulau sih, yaitu pulau C, D dan G. Mungkin karena aneh, nama pulau kok cuma abjad, jadi deh pak Gubernur yang sangat doyan beretorika, memberi nama Pantai Kita (Pulau C), Pantai Maju (Pulau D), Pantai Bersama (Pulau G).

Sip, Kita Maju Bersama, dan yang kami datangi adalah Pulau D, eh Pantai Maju. 

Pasti timbul pertanyaan, yang bener pantai atau pulau? Kok tadi bilang pantai, terus pulau, terus pantai lagi?

Gini lho, ternyata ada yang berantem. Sebagian suara berpendapat bahwa lahan reklamasi merupakan pantai karena masih menyatu dengan daratan asal. Sebagian lagi bilang, lahan baru hasil reklamasi adalah pulau karena area pesisir terdiri dari batu bukan pasir.

Ya iyalah namanya juga hasil reklamasi, bukan buatan Tuhan. Hanya Tuhan yang bisa bikin pesisir pantai dalam wujud daratan berpasir.

Nah, daripada debat kusir tak berujung, kita tanya pada Bapak Wikipedia mengenai definisi pulau, dan jawabannya adalah:

Pulau adalah sebidang tanah yang lebih kecil dari benua, dan lebih besar dari karang, yang dikelilingi air.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline