Lihat ke Halaman Asli

Maria G Soemitro

TERVERIFIKASI

Volunteer Zero Waste Cities

Jangan Buruk Wajah Cermin Dibelah di Lautan Sampah Sungai Bekasi

Diperbarui: 14 Januari 2019   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali Pisang Batu Bekasi (sumber: Kompas.com)

Jika sistem pengatur tubuh bermasalah, maka manusia akan sakit. Demikian pula dengan alam.

Pernahkah Anda mengidap suatu penyakit? Pasti ada gejalanya bukan? Peringatan bahwa badan tidak sehat bisa berupa kepala pening, sakit perut, demam dan yang lainnya.

Demikian pula dengan alam. Alam yang sakit menunjukkan gejala. Harusnya musim kemarau, tapi kok hujan terus menerus?  Harusnya udara sejuk di pagi hari, tapi kok panas menyengat?

Dan, ... harusnya sungai dialiri air tapi kok malah dipadati sampah? Bukankah sampah seharusnya berada di TPA dan TPS?   Kok malah berbondong-bondong memenuhi sungai? Pasti ada yang salah!

Terlebih sampah yang memenuhi Sungai Citarum, dan yang terbaru, lautan sampah di sepanjang 1,5 km   Kali Pisang Batu Bekasi.  Bahkan saking tebalnya,  membentuk daratan baru.

Dimana letak salahnya?

Buruk Wajah Cermin Dibelah

Seperti biasa, warga masyarakat pembuang sampah menjadi tertuduh. Tuduhan klise. Dilakukan oleh pejabat terkait, pembaca berita dan masyarakat terdampak. Mereka saling menyalahkan.

Kita lupa, bahwa warga masyarakat hanyalah bagian dari suatu sistem yang dibuat pemerintah. Pemerintah Indonesia menerapkan sistem "kumpul, angkut, buang" dengan skema berikut:

sistem persampahan di Indonesia (sumber: jujubandung.wordpress.com)

Jika ada warga masyarakat yang tidak menjalankan aturan/keluar dari sistem, pemerintah sudah menyiapkan regulasi yang pelaksanaannya disesuaikan di masing-masing wilayah.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline