Lihat ke Halaman Asli

Maria G Soemitro

TERVERIFIKASI

Volunteer Zero Waste Cities

Telekung dan Coklat Pralines, Kado Spesial di Hari Raya

Diperbarui: 9 Juni 2018   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Maria G Soemitro

Spesial atau istimewa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna khusus. Sedangkan kado merupakan serapan dari Bahasa Perancis  "cadeau" yang berarti hadiah. Nah sejak dulu, ngga ada ceritanya saya mendapat kado di hari raya,  sehingga tanpa kesan.  Justru sayalah yang sering memberi, khususnya untuk almarhum ibunda. Bahkan pernah, saking hebohnya ingin menghadiahkan lukisan strimin untuk ibunda di hari raya Natal, saya bela-belain ngga tidur 2 hari 1 malam. Akhirnya bisa diduga, hadiah sukses namun saya terkena serangan epilepsi. Ngga papa, yang penting puas dan bangga bisa memberi hadiah untuk ibunda.

Dasar anak soleh ((memuji diri sendiri)) ^_^ , di hari raya ini saya mendapat hadiah spesial dari calon menantu, yaitu mukena dan coklat pralines classic. Terharu dong ya pastinya. Ngga pernah dapat hadiah, begitu dapat , duh  terasa nyes di hati ((pingin nangis)).

Salah satu penyebabnya saya dulu juga dapat mahar mukena. Sesudah mendalami agama, barulah saya paham bahwa pemberian seperangkat salat sebetulnya hanya simbol. Mukena sebagai pakaian salat berarti suami harus mampu membimbing dan mengingatkan salat. Jangan sampai istri meninggalkan salat, terlebih jangan sampai istrinya salat eh suaminya malah mlungker tidur. :D

Bagaimana jika calon menantu yang memberi mukena?  Wah, mungkin jika kelak anak saya mantap mempersunting dia, sang menantu akan mengingatkan saya salat, membimbing saya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas salat saya, ya?

 Kebetulan banget, pada pembukaan butik mukena SK, brand mukena kado sang calon menantu, saya ikut meliput. Mukena besutan  Padzilah Enda Sulaeman ini dirancang dengan teliti. Sebagai perempuan dia memahami bahwa  kaumnya menggunakan mukena minimal 5 x sehari sesudah itu wirid dan salat sunah. Bisa dibayangkan jika telekung, nama lain mukena, terbuat dari bahan yang membuat gerah/kepanasan sehingga ingin cepat-cepat dilepas. Pastinya ibadah jadi ngga khusyu.

Baca juga: Mukena Siti Khadijah, persembahan Cinta Padzillah Enda Sulaeman

Karena itu bahan  telekung  dipilih dengan teliti, ngga sembarangan. Menurut sang perancang, pemilihan bahan baku polyester dan katun yang digunakan sudah melalui proses yang panjang, agar nyaman dipalai. Juga bagian depan mukena yang disesuaikan dengan besar kecilnya wajah. Dengan kata lain, mukena ini ngga kodian,  Pret--Porter  khusus untuk perlengkapan yang menunjang ibadah muslimah.

mukena harus nyaman digunakan (dok. Maria G Soemitro)

Tidak hanya bahan yang  menjadi  fokus perancang, proses produksinya juga.  Padzilah  yang berdomisili di Malaysia ini merancang dari sana, kemudian memesan kain di Indonesia. Pembuatannya juga di pabrik Indonesia. Khusus bagian wajah dibuat di Malaysia kemudian dikirim ke Indonesia sebelum akhirnya didistribusikan ke seluruh counter yang dimiliki, termasuk untuk pengiriman ke negara Eropa.  

Bisnis yang menggiurkan karena dikerjakan dengan fokus dan membidik pangsa pasar menengah ke atas. Sesuai harapan Padzillah bahwa  rancangannnya merupakan persembahan cinta untuk ibu, istri, anak, dan kerabat, agar mereka mendapat kado spesial, yang membuat termehek-mehek szeperti yang saya alami.

Bagaimana dengan coklat? Nah, khusus kado kudapan yang satu ini rupanya sang calon menantu mendapat bocoran dari anak saya bahwa ibunya chocolate lover. Bisa seharian ngga makan nasi asalkan ngemil coklat. Bahkan ketika camping, ketika semua orang sibuk membawa bekal makanan, saya cukup membawa  coklat batangan yang dipatahkan sesuai jadwal makan.

Jawabannya saya temukan disini, coklat  memberi efek mengenyangkan.  Penelitian Dr David Katz, pendiri Yale University's Prevention Research Center menemukan  bahwa orang yang mengonsumsi coklat merasa kenyang dan mampu mengurangi keinginan seseorang untuk konsumsi makanan manis, asin, atau berlemak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline