Sosok inspiratif? Oh banyak sekali sekali sosok yang ingin saya temui. Salah satunya adalah Arswendo Atmowiloto, penulis yang keren banget. Dia mampu membuat 2-3 tulisan dari satu kasus. Tulisan yang menarik tentunya, mengingat sosok ini sudah menggunakan gaya story telling untuk tulisan-tulisannya. Sayang perjumpaan saya di resepsi Raffi Ahmad berujung sia-sia, suasananya terlalu ramai, tidak memungkinkan bicara santai.
Sosok lain yang ingin saya temui adalah Dewi Hughes. Bernama lengkap Desak Made Hugeshia Dewi, sosok perempuan yang pernah membawa acara Angin Malam ini saya perkirakan memiliki lapisan kisah inspiratif. Terlebih kesamaan gender akan memungkinkan saya bicara panjang lebar, memperbincangkan sudut-sudut yang ingin saya ketahui.
Tentang apa saja? Ini dia:
Perempuan mualaf
Menjadi mualaf adalah bentuk pencarian way of life dalam mengamalkan hablumminallah dan hablumminanas dengan lebih baik dibanding agama terdahulu. Dan berbincang dengan perempuan mualaf bukan ustazah seperti Dewi Hughes biasanya akan mendapat wawasan aplikatif yang menyejukkan. Bukan meributkan dalil yang bersifat mutlak dan bisa ditemui dengan membuka kitab suci Al Quran dan hadis Nabi.
Tidak berhenti disitu, pada tahun 2005 ibunda Dewi Hughes masuk Islam mengikuti jejak anaknya (sumber). Ketertarikan seseorang pada agama lain biasanya disebabkan terpikat pada ajaran dan perilaku umatnya. Dan ini tidak mudah, penganut agama Hindu umumnya melakukan ritual bersamaan dengan mereka makan dan minum. Sehingga tugas membimbing sang ibu yang awalnya bernama Putu Hermawati dan berganti nama menjadi Siti Fatimah Hermawati, sangatlah berat.
Bukan perempuan biasa
Sejak kecil badan saya mudah melar sehingga terbiasa mati-matian mengerem nafsu makan agar tidak dibully. Mereka yang membully mungkin ngga sadar betapa tertekannya mendapat sebutan gendut. Kelompok bertubuh subur ini mendapat stigma, dianggap pemalas, penindas dan suka makan.
Menurut (sumber) "Anak-anak yang gemuk ternyata lebih sering ditolak oleh teman-teman sekelasnya," kata Kayle de la Haye, salah satu tim peneliti seperti dikutip dari situs Fatherly. Sehingga masa sekolah mereka menjadi kurang menyenangkan, berlangsung hingga usia dewasa, menikah dan menua. Seolah memiliki tubuh gemuk adalah dosa tak termaafkan.
Jika saya yang memiliki tubuh obesitas tidak berlebihan, sudah begitu tertekan, bagaimana dengan Dewi Hughes? Pastilah banyak kejadian inspiratif sebelum akhirnya Dewi membungkam mulut para perisaknya dengan muncul sebagai sosol multi talenta. Mulai dari presenter, pemandu acara, pendiri Dewi Hughes Foundation Internasional (DHFI) dan I-Hughes Scholling. Selain itu ia juga pernah membintangi film, berprofesi sebagai pengajar, dosen dan penulis buku.