Lihat ke Halaman Asli

Maria G Soemitro

TERVERIFIKASI

Volunteer Zero Waste Cities

6 Sosok yang Membuat Bukber Penuh Warna

Diperbarui: 19 Mei 2018   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: mvslim.com

Selama bulan Ramadan aktivitas meningkat, mulai dari tadarusan, tarawih,  ngabuburit hingga yang makin marak dilakukan adalah bukber atau buka puasa bersama. Sejak kapan even bukber diadakan? Saya kesulitan mencari referensinya. Hanya bisa menebak bahwa bukber merupakan usaha manusia dalam mengimplementasikan hablumminannas. Merawat silaturahmi antar manusia sesuai perintah Allah.

Komunitas penyelenggara bukber pun  beragam. Setiap tahun bisa dipastikan saya mengikuti bukber khatam Al Quran bersama anak yatim. Sesudah itu ada bukber bareng alumni SMA, teman aktivis lingkungan dan masih banyak lagi.  Namun bisa dipastikan ada 6 sosok ini agar bukber terwujud dengan sukses.

Sang Pencetus

Selalu ada sosok pencetus dilaksanakannya bukber. Walaupun tidak selalu, biasanya secara tidak langsung dia juga menjadi "ketua panitia" yang menjamin kelancaran bukber. Karena ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan seperti apakah lokasi bukber cukup strategis? Jika memilih tempat bukber di rumah makan, apakah harga makanan/minumannya terjangkau oleh semua peserta bukber?  Persiapan seperti ini sangat penting agar banyak peserta yang datang dan bukber terselenggara sukses.

Second Lead

Sang Pencetus membutuhkan bantuan, bisa seorang atau lebih. Sang second lead  bertugas mendukung kelancaran bukber, mulai reservasi tempat, menyebarkan undangan termasuk membantu menjawab calon peserta. Sebagai tangan kanan ketua panitia, Second Lead secara tak langsung mengingatkan agar  penyelenggaraan bukber selalu berjalan di relnya.

Sang Bintang

Seorang berkepribadian ekstrovert acap menjadi bintang dengan sendirinya. Dia mendominasi acara bukber dengan ucapan dan tindakan. Karena punya kecenderungan ngomong dulu baru mikir, sang bintang kerap dicap arogan dan minim simpati. Padahal tidak selalu demikian.

Ekstrovert membutuhkan sumber  energi yang didapatnya dari tengah keramaian, terlebih jika bisa menjadi pusat perhatian. Seorang ekstrovert mampu berbicara dari awal bukber hingga acara berakhir dan peserta bukber bubar. Sebaliknya,  dia akan merasa tersiksa jika harus melakukan altivitas  tertutup seperti meditasi, menulis dan lain sebagainya.

Sang Loyalis

Akibat  rasa solidaritas pada kelompok sang pencetus dan lingkarannya, kelompok loyalis pasti datang di setiap acara bukber. Mereka selalu bisa melihat sisi positif karena itu hidupnya nyaman. Ngga ribet.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline