Lihat ke Halaman Asli

Maria G Soemitro

TERVERIFIKASI

Volunteer Zero Waste Cities

Rhoma Irama, Hati-hati Bicara tentang Narkoba!

Diperbarui: 15 Juli 2017   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: gogirlmagz.com

"Kemarin bahwa pertama Ridho menggunakan itu motivasinya bukan untukfun, bukan untuk hura-hura, bukan untuk pesta pora. Tetapi dalam rangka katakanlah untuk membuat posturnya lebih ideal sebagai artis, sebagai penyanyi, dan bintang film (sumber)

Rhoma Irama, anda bercanda?  Bagaimana mungkin narkoba digunakan untuk membentuk tubuh?   Bagaimana jika pengedar narkoba menggunakan kalimat anda untuk mengiming-imingi remaja labil?

Rhoma Irama rupanya sedang terpukul. Anak kesayangannya, Ridho Rhoma  tertangkap tangan memiliki sabu seberat 0,7 gram berikut alat penghisapnya pada Sabtu (24/3/2017) silam. Polisi menetapkan Ridho sebagai tersangka  setelah  hasil  tes urin dinyatakan positif.

Mungkin Rhoma Irama berusaha memperbaiki nama baik, sebagai penyanyi senior yang bersangkutan gemar berdakwah dan menciptakan lagu berisi nasihat. Tapi sungguh tidak bertanggung jawab, karena seperti yang dikatakan Budi Waseso, Kepala Badan Narkotika Nasional:

"Setiap hari ada 30 -- 40 orang mati karena narkoba. Indonesia sudah darurat narkoba. Jika sebelumnya pada bulan Juni 2015 tercatat 4,2 juta pengguna, maka pada November meningkat signifikan hingga  5,9 juta". (sumber)

Dampak buruk narkoba tidak hanya menimpa keluarga, tapi mengancam masa depan bangsa. Merehabilitasi 5,9 juta sungguh bukan pekerjaan mudah. Pemerintah tidak berhasil memenuhi target merehabilitasi 100.000 orang pada tahun 2015 dan 200.000 orang pada 2016.

BNN mencatat data jumlah yang berhasil direhabilitasi pada tahun 2016 hanya 42.429 orang. Sementara jumlah pengguna narkoba yang berhasil direhabilitasi dari awal 2017 hingga akhir Juni 2017 baru 16.185 orang. Sedangkan Kementerian Sosial melalui Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) mencatat 10.800 orang yang telah direhabilitasi. (Kompas cetak, 14 Juli 2017).

Pecandu narkoba jumlahnya jutaan, tapi yang berhasil direhabilitasi hanya puluhan ribu? Berarti masih ada jutaan orang penduduk Indonesia yang belum jelas nasibnya karena jumlah fasilitas dan anggaran yang kurang. Tak heran Buwas, panggilan Budi Waseso, pada Hari Antinarkoba Internasional, Kamis (13/7/2017) mengatakan:

"Dua dari 100 pelajar dan mahasiswa di Indonesia memakai narkoba. Kondisi geografis Indonesia yang terbuka menjadi ruang bagi sindikat internasional dan nasional untuk menjadikan Indonesia pasar narkoba".

Dan dalam kondisi genting seperti ini,  bung Rhoma Irama mengucapkan kalimat marketing agar menggunakan narkoba jika ingin ganteng dan berpostur ideal seperti anaknya? Duh sungguh .......

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline