[caption id="" align="aligncenter" width="374" caption="Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma"][/caption]
Gonjang- ganjing berita penangkapan Nazarudin menutup berita berpulangnya Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma. Pakar herbal yang mengingatkan pemirsa televisi lewat acara “Hidup Sehat Cara Hembing”, bahwa negeri Indonesia kaya keanekaragaman hayati sehingga harusnya tidak terjebak meminum air ajaib Ponari Sweat karena tidak mampu membeli obat atau therapy pengobatan dengan bergeletakan direl kereta api hingga diliput media asing.
Hembing Wijayakusuma lahir di Medan, 10 Maret 1940 meninggal di RS Medistra pada Senin, 8 Agustus 2011 pada pukul 01.30 WIB dan dimakamkan pada Senin siang di pekuburan Pondok Ranggon Cibubur tanpa pemberitaan besar-besaran.
Berkat jasa Hembing, masyarakat diingatkan bahwa tanaman yang semula dianggap hanya hiasan atau perdu tak berguna ternyata mempunyai banyak manfaat. Sebagai contoh bunga sedap malam yang sebelumnya dikenal sebagai bunga hias ternyata juga berkhasiat menurunkan panas (antipiretik) dan menghilangkan bengkak. Selain tanaman sedap malam, ada beberapa tanaman yang sudah diketahui atau baru “diingatkan kembali” seperti bunga teratai, daun sirih, alpokad, anggur, bawang putih, jeruk nipis, daun jambu, brotowali dan yang paling sering disebut hingga kini begitu terkenal yaitu daun sambiloto.
Kegunaan daun sambiloto :
Hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tifoid, diare, ; Influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, malaria, ; Radang paru (pneumonia), radang saluran napas (bronkhitis),; Radang ginjal akut (pielonefritis), radang telinga tengah (OMA), ; Radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing nanah (gonore),; Kencing manis (diabetes melitus), TB paru, skrofuloderma,; Batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma), leptospirosis,; Darah tinggi (hipertensi), kusta (morbus hansen=lepra),; Keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut,; Kanker:penyakit trofoblas, kehamilan anggur (mola hidatidosa),; Trofoblas ganas (tumor trofoblas), tumor paru.
Banyak sekali bukan, apalagi mengingat ada sekitar 9.600 spesies tanaman yang berkhasiat untuk pengobatan dan memperkuat daya tahan tubuh. Karenanya Hembing menulis “Ensiklopedia Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia”, sebagai pengingat abadi betapa kayanya tanah Indonesia sehingga penduduknya tidak usah berobat dengan “cara konyol” seperti disebutkan diatas.
[caption id="" align="aligncenter" width="348" caption="Beragam toga untuk mengatasi pilek"]
[/caption]
Karena itu program tanaman obat keluarga (toga) selayaknya mendapat dukungan pemerintah sehingga penyakit ringan seperti : demam, mimisan, batuk pilek, diare dapat ditangani sedini mungkin oleh keluarga. Tindakan pengobatan sedini mungkin selain menghemat keuangan keluarga juga menghemat devisa negara akibat pengurangan penggunaan obat pabrikasi yang mengunakan bahan baku impor.
Berikut Riwayat Hidup dan penghargaan yang diterima Prof. H.M. Hembing atas ketekunannya mengedukasi dan menyosialisasikan pengobatan herbal sebagai berikut :
Nama :Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma Lahir :Medan, 10 Maret 1940 Agama :Islam Pendidikan :Chineses Acupuncture Institute, Hongkong (1970) Karir :- Penasehat pada Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture, Hongkong (1975) - Pensehat Konsultan pada The Journal of Tokyo Pain Control Institute, Jakarta (1975) - Wakil Presiden pada World Academy Society of Acupuncture, Korea Selatan (1975) - Staf Pengajar pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Medan (1976) - Guru Besar Wongkwang University, Korea Selatan (1976) - Penasehat pada Acupuncture Association of Queebes, Kanada (1977) - Penasehat pada Societe Italiana di Agopunctura, Italia(1977) - Presiden CD Dag Hammarskjod (1987) - Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur Indonesia (HIPTRI), (1992) - Guru Besar di Dongshin University, Korea Selatan (1995) - Ketua Majelis Pimpinan Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (MPP-ADI), (1999) - Dewan Kurator Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta (1999) - Senat Guru Besar UBK, Jakarta - Pendiri Bagian Akupuntur Universitas Islam Sumatera Utara, Medan - Ketua Umum Yayasan Cheng Ho, Semarang-Jakarta Kegiatan Lain :Hembing juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif. Sudah sekitar 70 judul buku yang ditulisnya, yang sebagian besar menyangkut soal kesehatan Keluarga :Ayah : H.S. Chong Ibu : L.T. Kwan Istri : Lilan Kusumawati (Alm.) Anak : 1. Valencia Wijayakusuma 2. Ipong Wijayakusuma 3. Mochtar Wijayakusuma
Adapun penghargaan yang berhasil diraih Hembing baik nasional dan internasional sebanyak 30 buah diantaranya :
- Bintang Jasa Utama dari pemerintah RI.
- Pada 1987, penghargaan dari Academician of Merit Award dari Lembaga International Dag Hammerskjold dan Diplomatic Academy of Peace dari Malaga, Spanyol.
- Penghargaan atas jasa pengembangan terapi sengatan lebah dari Menteri Kehutanan dan Perekebunan.
- Penghargaan Keanekaragaman Hayati dari Menteri Lingkungan Hidup atas jasanya mengupayakan pengobatan tradisional dengan tanaman obat.
Inna Lillahi Wa Inna Ilahi Raaji'oon Selamat jalan Prof. Hembing, Terimakasih karena sudah mengingatkan kami akan kekayaan Indonesia. Terimakasih atas buku-buku pedoman yang telah kautulis dan wariskan. Semua nampak begitu lebih berarti ketika kau tiada. [caption id="" align="aligncenter" width="420" caption="daun sambiloto"]
[/caption] sumber gambar : disini dan disini serta disiniBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H