Lihat ke Halaman Asli

Maria Fillieta Kusumantara

S1 Akuntansi Atma Jaya

Alunan Sendu dari Laut

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pernahkah kau merasakan minyak tercurah di tubuhmu?
Pernahkah kau mencecap cairan polutan di lidahmu?
Pernakah kau merasakan tubuhmu dihujani sampah?
Bagaimana rasanya?

Manusia tak pernah menyadari bahwa laut mempunyai hati
Yang juga dapat sakit, menangis dan menjerit
Namun hanya sedikit manusia yang dapat mendengarkan jeritan dan
tangisannya
Hanya sedikit manusia yang mau mengobati dan mencegah ia sakit

Manusia egois
Mereka hanya mementingkan hasrat dan kebutuhannya saja
Tanpa memedulikan kesehatan kami
Tanpa peduli kerusakan ekosistim kami
Tanpa peduli kepunahan berbagai hewan yang bertempat tinggal disini
Tanpa memedulikan hukuman dari Tuhan atas perbuatanmu

Duhai manusia...
Ini hanya barisan lagu dari laut
Yang menginginkan satu hal
Sayangi kami
Janganlah ada padamu keinginan dan tindakan untuk menyakiti kami

Semoga kau mendengarkan dan meresapi lantunan sendu kami
Pintu hatimu terketuk
Dan kau sadar betapa pentingnya kami bagi hidupmu
Hingga akhirnya kau mau merawat dan melestarikan kami
Demi kesehatan kami dan keberlanjutan hidupmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline