Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Perkawinan Dini Terhadap Pertumbuhan Populasi Penduduk

Diperbarui: 19 Mei 2024   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkawinan dini adalah perkawinan yang di lakukan sebelum laki-laki dan perempuan calon mempelai mencapai usia 19 tahun. Perkawinan dini tidak diperkenakan oleh undang-undang. Selain itu, bila calon mempelai belum ,mencapai usia 21 tahun, ia  harus mendapatkan izin kedua orang tua agar dapat melangsungkan pernikahan. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perkawinan dini;  seperti faktor ekonomi,sosial,budaya.  Pernikahan dini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap populasi penduduk. 

Salah satu dampaknya adalah peningkatan jumlah penduduk secara tidak terkendali. Survei SDKI tahun 2012 menunjukkan bahwa pernikahan dini menjadi salah satu penyebab naiknya jumlah penduduk di Indonesia. Meskipun angka ini masih rendah, namun potensinya untuk menjadi beban berat bagi pemerintah tidak dapat diabaikan.

Selain itu, pernikahan dini juga berdampak pada kesehatan fisik dan psikologis, serta capaian pendidikan yang rendah. Risiko kekerasan domestik juga meningkat akibat pernikahan dini. Data dari SDKI 2017 menunjukkan bahwa pernikahan dini memiliki dampak negatif terhadap kualitas hidup penduduk. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan pernikahan dini guna mengurangi dampak negatifnya terhadap populasi penduduk.

Pernikahan dini juga berhubungan dengan masalah kemiskinan. Anak-anak yang menikah pada usia dini cenderung mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri maupun keluarga mereka. Mereka seringkali belum siap secara finansial dan emosional untuk membangun keluarga, yang dapat berdampak pada kesejahteraan mereka dan keluarga mereka.

Selain itu, pernikahan dini juga dapat berdampak pada kesehatan reproduksi. Wanita yang menikah pada usia dini memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi saat melahirkan, seperti persalinan prematur, anemia, dan kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, mereka juga berisiko tinggi mengalami kehamilan yang tidak diinginkan dan peningkatan angka kematian ibu dan bayi.

Dalam rangka mengatasi masalah pernikahan dini dan dampaknya terhadap populasi penduduk, pemerintah dan berbagai lembaga terkait telah melakukan berbagai upaya. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain adalah peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menunda pernikahan, pemberian pendidikan seksual yang komprehensif, peningkatan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi, dan pemberdayaan perempuan melalui pendidikan dan pelatihan.

Pernikahan dini memiliki dampak yang serius terhadap populasi penduduk. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangan pernikahan dini perlu terus dilakukan guna mengurangi dampak negatifnya terhadap masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline