Lihat ke Halaman Asli

Intip Sejenak Keajaiban Kota Lumpia

Diperbarui: 30 September 2016   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semarang, merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Kota “Lunpia”, begitulah sebutan Semarang dimata banyak orang. Selain kota “Lunpia” Semarang pun terkenal dengan Kota Bandeng Presto. Wah…., bisa dikira-kira ya berapa banyak makanan khas dari kota ini. Tak hanya di bidang kuliner, Semarang pun terkenal dengan ikon-ikon bangunan yang khas serta unik. 

Banyak bangunnan yang merupakan akulturasi yang terdapat di kota Semarang, sebut saja Gereja Blenduk. Gereja Blenduk merupakan salah satu gereja Kristen yang sampai saat ini masih difungsikan sebagai tempat ibadah yang aktif di Kota Semarang. Bangunan Gereja Blenduk merupakan akulturasi dari Belanda dan Indonesia. Kenapa disebut Gereja Blenduk? Karena atap gereja tersebut berbentuk setengah lingkaran, nyaris seperti kubah. “Blenduk”begitulah orang Semarang dengan logat aslinya biasa menyebut gereja ini. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, Gereja Blenduk juga digunakan sebagai tempat untuk melkukan foto pre-wedding bagi pasangan-pasangan dari dalam maupun luar kota. Maka, tak jarang kita melihat ada beberapa fotografer dan timnya serta para pasangan yang akan difoto sedang mempersiapkan diri di depan halaman Gereja Blenduk.

 Selain Gereja Blenduk, ada pula Lawang Sewu yang saat ini mungkin sangat familiar di telinga kalian. Berbondong-bondong orang dari luar kota bahkan turis pun banyak yang mengunjungi Semarang dan mencoba menguji nyali mereka dengan datang ke Lawang Sewu. Kenapa dinamakan Lawang Sewu? Karena, dengar-dengar ternyata jumlah Lawang ( pintu ) di bangunan ini mencapai 1000 pintu lho teman-teman. Kalau tidak percaya, kalian bisa langsung datang ke Semarang dan membuktikkannya sendiri. Itu kenapa tempat ini dinamakan seribu pintu atau dalam bahasa Jawa disebut ‘Lawang Sewu’. Sebelum menjadi tempat wisata seperti saat ini, dulunya Lawang sewu merupakan Kantor Administrasi Perkeretaan di Indonesia ( PT. KAI ). Lawang sewu juga merupakan kantor administrasi dari stasiun-stasiun yang ada di kota Semarang. Maka, tidak heran kalau kalian jalan-jalan ke Lawang Sewu di depan halaman terdapat satu kereta besar yang dipasang disana. Selain itu, di dalam bangunan ini masih banyak  miniatur-miniatur dan beberapa tulisan-tulisan sejarah tentang kantor tersebut pada jaman dahulu. Wahh, kebayang kan teman-teman betapa serunya jalan-jalan di Lawang Sewu?

Nah, setelah membahas tentang beberapa tempat unik di Semarang sekarang mari kita membahas tentang makanan-makanan yang ada di kota Semarang. Pertama, yang paling terkenal adalah Lumpia. Ya, ini merupakan ciri khas kota Semarang. Lumpia Semarang berisi rebung. Yang nantinya apabila dimakan maka akan ada bahan pelengkap seperti daun bawang, cairan bawang putih yang sudah dihaluskan, serta cabai yang akan menambah rasa nikmat Lumpia ini.

Selain Lumpia, ada juga Bandeng Presto, bandeng presto dikenal pula dengan bandeng duri lunak. Bandeng Presto ini dapat kalian temui di sekitar Jl. Pandanaran kota Semarang. Di pinggir jalan banyak sekali took-toko yang menjajakkan olahan Bandeng Presto yang siap dibawa pulang untuk oleh-oleh atau bahkan disantap di tempat.

Setelah membahas tempat makan yang cukup terkenal, sekarang mari kita singgung makanan-makanan yang juga mantap yang ada di Kota Semarang. Di Semarang ada Sate Ayam Pak Mo yang salah satu cabangnya terletak di Jalan Depok. Tidak begitu jauh dari Lawang Sewu. Tempat makan ini bukan merupakan bangunan indah layaknya restoran-restoran mewah di Jakarta, melainkan hanya sebuah warung bertenda yang terletak di pinggir Jalan Depok. Seperti pepatah “Don’t judge a book by it’s cover” maka warung sate yang bisa dibilang tidak terlalu besar ini sangat cocok dengan pepatah tersebut. 

Walaupun warungnya sederhana, sate ayamnya sangatlah nikmat. Biasanya disajikan bersama nasi atau lontong, dilengkapi dengan irisan bawang merah dan cabai rawit hijau serta sambal yang menambah cita rasa sate ayam tersebut. Sate ayamnya sendiri dibedakan menjadi sate daging, kulit, usus serta uritan. Dimana semuanya ini rasanya top markotop deh. Selain sate, ada pula nasi goreng yang cukup familiar di kalangan masyarakat Kota Semarang, yaitu Nasi Goreng Pak Karmin. Warungnya memang kecil, tetapi nasi gorengnya rasa bintang lima lho teman-teman. Nasi gorengnya bukan nasi goreng biasa, melainkan ada tambahan potongan babat yang semakin menambah kenikmatan nasi goreng ini. Wahhh, kebayang ya teman-teman makan nasi goreng panas disertai potongan babat gongso pasti maknyus kann? Setelah membahas makanan berat, mari kita singgung tentang makanan ringan yang terdapat di kota Semarang. Apabila kalian pergi ke kota semarang jangan lupa mampir ke Wingko Babat Kereta Api, selain kenyal rasanya juga juara lho. 

Selain itu sempatkan pula untuk mampir ke Toko Oen, Leker Paimo, dan juga Waroeng Semawis. Toko Oen, menyediakan berbagai macam makanan ringan, walaupun ada beberapa makanan berat. Yang paling terkenal disini adalah roti dan es krimnya, jadi jangan lupa mampir ya teman. Leker Paimo, dari namanya saja kita sudah bisa tahu makanan apa yang dijual di tempat ini, ya Leker. Ada berbagai varian leker dengan berbagai varian harga pula yang dijual di sini. Ada yang manis, ada pula yang pedas. Waroeng Semawis menjual berbagai makanan oriental dan juga makanan-makanan kecil lainnya. Semakin penasaran bukan? Ayo tancap gas ke Semarang teman-teman, kami tunggu kalian di libur-libur selanjutnya. Sampai jumpa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline