Lihat ke Halaman Asli

@mar.dov

Juru ketik

Sumatera Barat dan Padang: Apa Bedanya?

Diperbarui: 5 Juni 2021   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peta Sumatera Barat Michael J. Lowe, CC BY-SA 2.5 , via Wikimedia Commons

Sudah agak lama, beberapa hari belakang ada kejadian seorang pejabat (tertinggi) negeri yang salah menyebut Padang sebagai provinsi. Sebagai perantau dari Sumatera Barat, yang bukan Padang, saya cuma bisa garuk-garuk kepala mendengarnya.

Pasalnya kejadian ini bukan kali pertama saya dengar. Rakyatnya aja banyak kok yang sering keliru, apalagi kepala negaranya? (Eh, atau harusnya kebalik ya?)

Tahan, posisi saya di sini tidak untuk mencaci, apalagi memaki. Untuk urusan itu saya serahkan saja kepada netizen Indonesia yang berjuta-juta banyaknya, yang kabarnya, punya reputasi internasional dalam hal keberisikannya.

Saya di sini hanya ingin dimengerti sekaligus mengeluarkan curahan hati. Belasan tahun sudah saya merantau, luntang-lantung dari Bandung-Yogyakarta-Jakarta. Selama itu pula saya kerap disalahkenali sebagai "orang Padang". Padahal bukan.

Meski sudah berulang-ulang kali pula saya koreksi, sejauh ini, hanya tiga golongan sajalah yang betul-betul paham: traveller yang sudah masuk ke pelosok-pelosok Sumatera Barat, orang LSM yang sering bolak-balik masuk Mentawai, atau anak jurusan Geografi.

Di tahun-tahun pertama merantau, saya masih saklek. Ditanya orang asal mana, saya akan menyebut kota di mana keluarga ibu saya berasal, tempat di mana rumah gadang kami didirikan. Biasanya jawaban saya ditanggapi dengan kernyit di kepala oleh si penanya, "Di mana itu?"

Lalu, saya jelaskan bahwa si kota ini terletak di Provinsi Sumatera Barat. Masih kurang jelas, saya terangkan pula bahwa provinsi ini posisinya berdekatan dengan Riau, Sumatera Utara, lalu Jambi dan Bengkulu dengan ibukota bernama Padang.

Begitu mendengar kata Padang, biasanya raut muka si penanya langsung berbinar-binar. "Oalah, kamu dari Padang? Aku banyak kenalan orang Padang."

Di tahun kedua dan selanjutnya, saya carilah jalan pintas. Untuk mempersingkat percakapan biasanya saya akan langsung bilang, "Oh, saya dari Sumatera."

Untuk yang kurang puas, saya sambung dengan, "Dekat Padang, ya sekitar 100 km lah dari situ." Atau, di lain waktu saya langsung bilang, "Saya dari Padang."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline