Kenalan dengan si paling merasa "cemas", Anxious Attachment.
Pernahkah kamu merasa khawatir dan takut ditinggalkan oleh pasangan atau orang terdekat, sampai-sampai overthinking yang berlebihan? Jika iya, jangan-jangan kamu gaya kelekatan berupa anxious attachment style.Biasanya, orang-orang dengan anxious attachment ini kerap kali overthinking parah karena merasa cemas, gelisah dan merasa tidak aman akan hubungan yang ia jalani, bukan hanya itu, biasanya orang orang dengan anxious attachment juga sering kali mencari perhatian intens ke pasangannya dan mencari tahu dimana keberadaan pasangannya tersebut.
Tapi apa sih sebenarnya anxious attachment itu? Apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengelolanya lebih baik lagi khususnya dalam suatu hubungan yang lebih sehat? Oleh sebab itu, melalui artikel inilah kita akan membahas lebih dalam apasih sih itu anxious attachment?!!
Apa Itu Teori Keterikatan (Attachment Theory)?
Teori keterikatan atau Attachment Theory, merupakan teori yang diperkenalkan oleh seorang tokoh dari Inggris, John Bowlby. Beliau merupakan seorang psikiater dan juga psikolog terkenal yang memperkenalkan teori ini sejak akhir tahun 1950-an hingga awal tahun 1960-an. Teori ini membahas mengenai sebuah hubungan sosial emosional seorang anak dengan pengasuh utamanya (biasanya ibu dari anak tersebut), yang nantinya melalui hubungan tersebut akan membentuk dan mempengaruhi cara individu menjalin hubungan di masa dewasa.
Gaya keterikatan ini terbagi atas empat jenis yaitu :
1. Secure attachment (keterikatan aman)
2. Anxious attachment (keterikatan cemas)
3. Avoidant attachment (keterikatan menghindar)
4. Disorganized attachment (keterikatan tidak terorganisir)
Namun pada artikel kali ini, fokus pembahasannya akan lebih mengarah ke anxious attachment.