Setiap negara mengalami dinamika yang berbeda terkait perkembangan jurnalisme multimedia. Nah, salah satu negara yang patut kita kuliti tentang jurnalisme multimedia ini adalah Inggris. Mengapa? Inggris mempunyai berbagai media yang menarik dalam lingkup internasional. Maka, keunikan tersebut membuat penulis mengajak kamu, berpetualang untuk mengetahui sekilas kisah perjalanan jurnalisme multimedia di Inggris. Yuk, simak ulasan tersebut!
Jurnalisme di Inggris berawal dari surat kabar pada abad ke-17. Penyebaran informasinya melalui lembaran pamflet, brosur, serta poster. Surat kabar yang orsinil pertama kali di terbitkan oleh Oxford Gazette tahun 1665 .
Kemudian, beralih ke abad-18. Pada abad saat itu merupakan titik kebangkitan adanya surat kabar harian hingga mingguan. Surat kabar harian yang terbit seperti The Norwich Post, dan Daily Courant. Sedangkan The Observer merupakan surat kabar terbit mingguan.
Abad ke-19 ketika Inggris mulai adanya pajak membuat surat kabar ringan karena harga kertas murah sehingga mulai meninggalkan bentuk pamflet dan beralih ke bentuk yang lebih besar. Pada abad ini juga dibarengi dengan adanya iklan yang bermunculan.
Selain itu, The Daily Universal Register yang sampai sekarang lebih dikenal sebagai The Times mulai diluncurkan pada tahun 1855. Perubahan nama menjadi The Times terjadi pada tahun 1788. Kemunculan The Times menjadi pemantik sehingga ladang persaingan menjadi lebih ketat.
Selanjutnya, Manchester Guardian terbit pada tahun 1821. Pada abad ke-19 bisa dibilang sebagai pijakan awal masa kejayaan surat kabar di Inggris yang sangat berpengaruh ke abad selanjutnya. Memang benar, nyatanya pada abad ke-10 merupakan era yang besar untuk surat kabar. Surat kabar mulai merebak ke seluruh penjuru negeri di Inggris. Surat kabar terviral pada saat itu adalah The Guardian dan The Times.
Kemudian, mulai bermunculan juga surat kabar yang khusus memberikat informasi seputar kehidupan selebriti yaitu The Daily Mail. Hadirnya The Daily Mail menyusul kepopuleran Manchester Guardian dan The Times. Selain itu, ada juga Daily Telegraph sebagai surat kabar termurah pada saat itu.
Tahun 1914 mulailah The Times tidak hanya menerbitkan surat kabar berupa teks saja, merupakan sesuatu yang dianggap berbeda saat itu yaitu foto. Lalu, diikuti Daily Mail yang meluncurkan komik, Sunday Express yang meluncurkan teka teki silang pertama.
Kemudian saat inilah di abad ke-21 surat kabar sedang memperjuangkan eksistensinya sehingga beradaptasi dengan adanya ruang digital di internet.
Berada di abad ke-21 tentunya membuat The Times dan The Guardian mulai berkonvergensi memasuki ranah digital. Kedua redaksi tersebut memberi keputusan pelatihan terhadap para jurnalisnya supaya tidak hanya bisa memproduksi konten berisi teks saja, melainkan juga video (Saltiz dan Dickinson dalam Adzkia , 2015).
Kemudian, ketika jurnalis foto bernama Dan Chung dari The Guardian mengatakan bahwa harus menggunakan teknologi terbaru bernama kamera DSLR yang dilengkapi fitur internet memungkinkan jurnalis untuk menggarap video, dan lain sebagainya (Britton dalam Kurniawati,2013 :1).