Hidup kita tidak lepas dari kegiatan transportasi. Kegiatan transportasi merupakan kegiatan yang sangat menunjang segala aktivitas yang kita lakukan."Transportasi sendiri memiliki arti pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi. (KBBI)"
Maka transportasi pasti membutuhkan "kendaraan" yang digunakan sebagai sarana untuk mengantarkan barang-barang sesuai dengan tujuannya. Transportasi sendiri juga dilakukan dengan cara yang beragam, seperti dalam kehidupan kita, transportasi dapat melalui berbagai cara dan lokasi, tergantung dengan kebutuhan. Dan ternyata, transportasi ini tidak selalu tampak mata, di dalam diri kita, unit kehidupan terkecil makhuk hidup, yaitu sel, juga menerapkan kegiatan transportasi yang beragam.
Lalu bagaimana caranya sel melakukan kegiatan transportasi ini? Pertama, tentunya kita harus mengetahui siapa yang akan menjadi "kendaraan" dalam transportasi sel. Ya, membran sel-lah si kendaraan sekaligus pengatur kegiatan transportasi. Membran sel adalah organel terluar yang berkenaan langsung dengan lingkungan luar maupun dengan yang ada di dalam sel tersebut.
Pertama, mari kita lebih mengenal dua jenis sel yang menyusun makhluk hidup. Sel prokariotik dan eukariotik, keduanya berbeda ukuran dan kerumitannya. Dilihat dari namanya, sel prokariotik (pro = sebelum, karyon = kernel atau nukleus). sel prokariotik tidak memiliki nukleus. Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleoid, namun tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel yang lainnya. Makhluk hidup yang bersel prokariotik sendiri adalah kelompok bakteri. Sedangkan sel eukariotik (eu = sebenarnya), adalah jenis sel yang menyusun organ-organ pada hewan maupun tumbuhan. Sel eukariotik sendiri lebih rumit dan berukuran lebih besar daripada sel prokariotik. Sel eukariotik memiliki inti sel yang didalamnya terdapat materi genetik (DNA). Dengan demikian, ada atau tidaknya nukleus sesungguhnya, hanya merupakan contoh perbedaan kerumitan struktural diantara kedua jenis sel tersebut.
Topik utama kita kali ini adalah mengenai "Transportasi senyawa organik dan anorganik pada sel tumbuhan lebih lambat dibanding sel hewan". Maka, sekarang kita tinggalkan sel prokariotik dan perdalam sel eukariotik terutama pada bagian membran sel.
Lapisan tipis yang mampu dengan luar biasa melindungi seluruh organel di dalamnya ini tebalnya hanya sekitar 8nm. Setelah melalui berbagai penelitian, sekarang kita dapat mengetahui bentuk membran plasma. Tahun 1972, S.J. Singer dan G. Nicolson menganjurkan model membran plasma yang telah direvisi. Menurut model ini, membran merupakan mosaik molekul protein yang terapung pada bilayer fluida yang terdiri dari fosfolipid-fosfolipid; disinilah kia mengenal namanya model mosaik fluida. Dalam penelitian menggunakan mikroskop elektron, juga dibuktikan bahwa protein tertanam pada bilayer, bukan disebar pada permukaannya (pada teori sebelumnya, Davson-Danielli menganggap protein tersebar luas di permukaan seperti sandwich).
Bila dilihat pada mikroskop elektron, interior bilayer-nya tampak seperti batu-batu yang tersusun, dengan partikel protein berselang-seling dalam matrik halus. Protein terlihat jelas menembus ke dalam interior hidrofobik membrannya, dan ada yang berada di tepi. Fosfolipid yang berbentuk bola pada bagian kepalanya dengan sepasang flagelata (ekor) terdiri dari senyawa sebagai berikut :
*Fosfat di bagian kepala (bola) pada permukaan membran yang hidrofilik (suka air).
*Asam lemak di bagian ekor yang tersembunyi di dalam membran dan bersifat hidrofobik (tidak suka air).
Seperti penjabaran di atas, protein pada membran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
*Protein integral (intrinsik), protein yang menembus lapisan hidrofobik, memiliki sisi luar yang bersifat hidrofilik dan bagian dalam yang bersifat hidrofobik.