Lihat ke Halaman Asli

Peluang Tersembunyi: Kotoran Sapi Bukan Hanya Dampak Negatif, tapi Juga Sumber Potensi Luar Biasa

Diperbarui: 10 Desember 2023   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Desa Arjowilangun, Kabupaten Malang -  Seperti yang kita ketahui, kotoran sapi sering menimbulkan dampak negatif seperti menimbulkan bau yang dapat mengganggu aktivitas jika dibiarkan menumpuk di sekitar kendang sapi. Meski begitu dibalik seluruhnya, kotoran sapi juga dapat  membawa dampak positif yang luar biasa.

Kotoran dari hewan ternak khususnya sapi, yang pada sebelumnya dianggap sebagai residu yang tidak bermanfaat saat ini sedang menjadi titik fokus inovasi yang dapat mengubah perspektif. Masyarakat Desa Arjowilangun, Kabupaten Malang mencetuskan pendekatan inovatif untuk memanfaatkan kotoran sapi, membuktikan bahwa limbah dari hewan ternak sendiri dapat dijadikan potensi yang bernilai.

Melalui perencanaan dan optimalisasi pengelolaan kotoran sapi yang terencana, masyarakat setempat berhasil mengoptimalkan potensinya. Proses pengelolaan limbah kotoran sapi melibatkan penempatan kotoran dalam wadah, dengan ampasnya kemudian didistribusikan ke lahan pertanian untuk digunakan sebagai pupuk pada tanaman rumput gajahan. Setelah ampas menjadi pupuk, air yang tersisa dari kotoran sapi dapat dimanfaatkan untuk aktivitas pertanian, seperti penyiraman tanaman rumput gajahan. 

Selain dijadikan pupuk pada tanaman rumput gajahan , inisiatif untuk memanfaatkan biogas dari kotoran sapi juga menjadi langkah inovatif yang memikat. Proses penghasilan biogas dari limbah kotoran sapi dimulai dengan mengumpulkan kotoran sapi ke dalam tabung berukuran besar. Selanjutnya, limbah tesebut diendapkan dalam waktu yang cukup lama agar dapat berubah menjadi gas. Setelah berhasil menjadi gas, tabung tersebut dilengkapi dengan pipa yang menyalurkan gas ke dapur. Melalui sambungan pipa, biogas dapat digunakan secara efektif pada kompor untuk berbagai keperluan.

Dokumentasi pribadi

Dalamm rangka meningkatkan nilai ekonomis kotoran sapi, pilihan stategi adalah menjual pupuk kepada masyarakat. Adapun dampak positif yang di dapat dari pemanfaatan limbah yang baik dan benar, jika dilihat dalam aspek pertanian, lahan pertanian menjadi lebih subur dan semakin hijau, bahkan pada musim panas. Keuntungan tambahan adalah peternak dapat mengurangi pengeluaran untuk pakan ternak dengan memanfaatkan lahan tanaman rumput gajah yang subur.

Walaupun terdapat dampak negatif dan positif dari limbah kotoran sapi tersebut, tetap ada tantangan yang dihadapi dalam mengelola limbah kotoran sapi. Salah satunya yaitu kesulitan dalam menjemur limbah saat cuaca hujan, dan proses pengeringannya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan pupuk.

Dokumentasi pribadi

Beberapa warga di Desa Arjowilangun telah mendapatkan informasi mengenai praktik-praktik pengelolaan kotoran sapi yang ramah lingkungan melalui pelatihan yang diberikan langsung oleh Nestle. Dalam sesi pelatihan tersebut, masyarakat diberikan pemahaman tentang penggunaan pupuk dari limbah kotoran ternak, dengan pendekatan praktis pertanian yang bertujuan untuk merawat dan memperbarui kualitas lahan pertanian beserta ekosistemnya. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi peternak, lingkungan, dan seluruh masyarakat.

Dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline