Lihat ke Halaman Asli

Maria Agnes Indah Puspitowaty

Ex-Sekretaris Gereja Katolik di Yogyakarta

Pahlawanku Nanggala-402

Diperbarui: 27 April 2021   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KRI Nanggala 402/tribunnews.com

Masih tercium aroma khas parfummu
Keringat bibirmu pun masih membekas di dahiku
Tanganmu nan kokoh memelukku erat
Seolah kau ingin berbisik 'selamat tinggal sayang'

Langkah sepatumu terasa berat kaulangkahkan
Pintu pagar kaupegang enggan membuka
Sorot matamu begitu tajam menghujam relung hatiku
Tampak setitik sinar bergulir menetes di pipimu

Kupandangi sosokmu menjauh semakin tak tampak
Namun harum wangimu masih melekat
Memenuhi gubuk putih peraduan kita
Kenapa hatiku tiba-tiba serasa berdebar

Waktu berjalan melambat
Gelas kaca jatuh berderai
Pertanda apakah gerangan
Tak terasa air bening bergulir menetes

Berita itu bagai petir di siang yang cerah
Ke mana engkau kasih hatiku
Mengapa hanya namamu yang kutemui
Tidakkah kau pulang hari ini

Ragamu tertidur di samudera luas
Inikah arti pelukanmu semalam
Kuikhlaskan engkau pergi pahlawanku
Hatiku menangis bersamamu Indonesiaku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline