Lihat ke Halaman Asli

Maria Fina

Konsultan HR- Motivator- Blogger - Financial Consultant

Mengatur Keuangan Saat PPKM Butuh Pemikiran Serius

Diperbarui: 16 Juli 2021   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Tidak dapat dipungkiri yang namanya penghasilan menjadi bagian penting dari pendapatan seorang karyawan atau pekerja.

Dikondisi saat ini terutama pekerja sektor swasta mengalami imbas dari penurunan pendapatan dan penghasilannya di kantor. Dan banyak perusahaan mengalami penurunan profit sejak pandemi berlangsung.

ditambah adanya aturan PPKM, beberapa pekerja harus bekerja secara work from home, alhasil yang biasa masuk dapat uang makan dan uang transport tentunya tidak bisa menerimanya, karena semuanya bekerja dari rumah.

kondisi ini jika pekerja atau karyawan yang tidak mempersiapkan pengaturan keuangan yang tepat, maka pekerja cenderung mengalami defisit keuangan serta emosi mental dikarenakan keuangannya yang semakin hari semakin menipi tanpa memiliki back up keuangan dan penghasilan lainnya.

Hal ini tidak bisa dianggap remeh, namun menjadi persoalan serius bagi pekerja yang selama ini pengaturan keuangannya sembrono alias nabung kalau lagi ada uang lebih.

Kebiasaan ini harus banyak dihindari, dan mulai belajar disiplin dari sekarang mengatur rencana keuangan kita serta pintar juga mengelola keuangan.

Rutinitas keuangan pekerja yang biasa terjadi adalah ketika menerima gaji, membayar cicilan, lalu nongkrong bersama teman di cafe atau tempat nongkrong lainnya, belanja lifestyle dan belum sebulan gajian sudah habis, kalaupun masih ada sisa baru ditabung.

harga bahan pokok dan sembako makin lama makin meninggi, belum lagi biaya pendidikan saat sistem daring di era ppkm ini.lalu apa saja pengelolaan dan pengaturan yang tepat untuk mengatur keuangan kita sebagai pekerja sekaligus karyawab di kantot.

1. Bagi Anda yang masih lajang atau sudah menikah, pastikan kebutuhan kebutuhan yang sifantnya wajib harus dibayar atau dipenuhi, (lihat urgent dan mendesaknya ya).

2. Alokasikan setiap pendapatan kita, atau Gaji yang kita peroleh untuk kebutuhan yang sifatnya wajib, jangan dulu keinginan kita yang menjadi prioritas, misal : kebutuhan kita adalah makan 3x sehari pastikan berapa dana sehari yang dibutuhkan unttuk pengeluaran makan. Jangan diatur kebutuhan kita belanja sepatu atau tas atau gadget.

Jadi tahu mana skala prioritas dan juga hal yang wajib dibutuhkan saat ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline