Berkembangnya teknologi mendorong perubahan terhadap bagaimana kita menulis. Perubahan dari penulisan tradisional menuju digital writing membuat orang-orang harus terbiasa dan belajar bagaimana menulis dalam format digital. Tapi pentingkah untuk mempelajari digital writing?
PERKEMBANGAN MENULIS
Sadar atau tidak, kita selalu menulis setiap hari. Entah sesederhana menulis pesan kepada teman, menulis surat elektronik ke kolega, atau sekadar menulis caption untuk unggahan foto di Instagram. Sejak memulai sekolah kita sudah diajarkan untuk membaca dan menulis. Berkembangnya waktu, kita juga mulai belajar untuk melakukan kegiatan itu dengan dan dalam bantuan gadget kita.
Bagi generasi yang sudah mengenal internet dan mobile gadget sejak usia sekolah, menulis menggunakan handphone sepertinya lebih sering kita lakukan ketimbang menulis di kertas. Murid-murid di sekolah pun sudah mulai diajarkan untuk menggunakan aplikasi menulis di komputer dan mengerjakan tugas menggunakan komputer. Untuk yang perkembangannya lebih maju, seluruh kegiatan-kegiatan ini bahkan sudah dilakukan secara daring, mulai dari membuat tugas hingga mengumpulkan, semua dilakukan daring.
Perubahan ini tentu didorong dengan adanya perkembangan teknologi informasi serutama komputer yang berjaringan yang membuat cara kita menulis juga berubah. Perubahan kegiatan menulis dari yang konvensional ke digital tidak hanya semata-mata memindahkan tulisan dari cetak ke internet. Perubahan ini juga merubah bagaimana cara kita menuangkan ide atau narasi yang ingin kita sampaikan. Fitur-fitur yang disediakan memungkinkan kita untuk menggabungkan berbagai jenis medium dalam tulisan kita, seperti menambahkan gambar, audio, bahkan membuat tulisan yang interaktif.
APA ITU PENULISAN DIGITAL/DIGITAL WRITING
Dalam buku Because Digital Writing Matters, digital writing digambarkan tidak hanya sesimpel mengintegrasikan alat digital ke dalam proses menulis dan cara berpikir kita ketika menulis, namun sebagai perubahan yang drastis dalam esensi proses menulis dan bekomunikasi itu sendiri--untuk membuat, menyusun, dan menyebarkan sesuatu.
Gambaran digital writing yang tidak sederhana tersebut kemudian menimbulkan banyak anggapan tentang definisi sebenarnya dari digital writing. Beberapa definisi yang dikumpulkan oleh Chris Joseph dalam blognya State of The Art (2005) memiliki kesimpulan bahwa digital writing sulit didefinisikan karena teknologi yang selalu berubah.
Salah satu definisi sederhana dikatakan oleh Catherine Byron,
"Penulisan kreatif yang menggunakan alat/perangkat lunak digital sebagai bagian integral dari konsepsi dan penyampaiannya". - Catherine Byron
Sementara itu Tim Wright memberikan definisi yang lebih detail mengenai digital writing,