Gadget, seperti smartphone dan tablet, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Meskipun teknologi ini membawa kemudahan dan kenyamanan, namun perlu diakui bahwa penggunaan berlebihan dapat membawa dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Gadget seringkali menjadi penyebab ketergantungan, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Penggunaan berlebihan dapat mengganggu pola tidur, karena paparan cahaya biru yang dihasilkan oleh layar gadget dapat menghambat produksi hormon melatonin yang mengatur tidur. Menghabiskan waktu yang lama di depan layar gadget dapat menyebabkan sindrom mata kering, mata lelah, dan gangguan penglihatan. Pemakaian gadget tanpa istirahat yang cukup juga dapat meningkatkan risiko pengembangan masalah penglihatan jangka panjang.
Meskipun gadget memungkinkan kita terhubung dengan dunia secara daring, penggunaan berlebihan dapat mengakibatkan isolasi sosial di dunia nyata. Orang cenderung terlalu terfokus pada layar mereka, mengabaikan interaksi sosial di sekitar mereka, yang dapat memengaruhi hubungan interpersonal. Studi telah menunjukkan korelasi antara penggunaan gadget yang berlebihan dan gangguan kesehatan mental, terutama pada anak-anak dan remaja. Dampak ini meliputi kecemasan, depresi, dan penurunan tingkat kesejahteraan psikologis.
Jika kita ingin melihat solusi terhadap bahaya penggunaan gadget dari perspektif tokoh sejarah ekonomi, kita dapat mengambil inspirasi dari pendekatan berbagai tokoh ekonomi yang telah mengajukan konsep-konsep untuk mencapai keseimbangan dalam kehidupan ekonomi dan sosial.
Salah satu tokoh yang relevan adalah John Stuart Mill. Ia menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran dalam pembentukan masyarakat yang sehat. Solusi untuk bahaya gadget dapat mencakup peningkatan pendidikan mengenai penggunaan yang bijak dan etis terhadap teknologi. Masyarakat perlu diberdayakan dengan pengetahuan untuk memahami dampak negatif potensial dari penggunaan gadget yang berlebihan dan cara mengatasinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H