Kabut asap di Pontianak memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian daerah. kabut asap yang terjadi selama tiga bulan telah mempengaruhi aktivitas bisnis di Kota Pontianak. Penerbangan terpaksa ditunda atau bahkan tidak beroperasi karena jarak pandang yang terbatas, menyebabkan maskapai penerbangan mengalami kerugian hingga Rp200 juta per pesawat.
Di bidang perhotelan, terjadi penurunan pengunjung sebesar 30 persen. Dampak ini juga berpotensi meningkatkan inflasi di Kota Pontianak. kabut asap juga mempengaruhi harga cabai dan tomat di Pasar Flamboyan. Kenaikan harga tersebut disebabkan oleh faktor cuaca yang buruk akibat kabut asap. kabut asap juga berpotensi mengganggu perekonomian Kalimantan Barat secara keseluruhan.
Anggota DPR RI Dapil Kalbar G Michael Jeno menyatakan bahwa kabut asap dapat mengganggu arus barang dan orang melalui penerbangan, yang sangat penting bagi perekonomian daerah. Dengan demikian, kabut asap di Pontianak telah menyebabkan gangguan pada sektor penerbangan, perhotelan, dan perdagangan, serta berpotensi meningkatkan inflasi. Dampak ini menunjukkan bahwa kabut asap mempunyai dampak ekonomi yang signifikan dan memerlukan tindakan serius untuk penanggulangannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H