Lihat ke Halaman Asli

Maria Emi

Universitas Siber Asia

Keluarga di Era Revolusi Industri, Sebuah Tantangan Sekaligus Peluang

Diperbarui: 2 Agustus 2021   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga harus menjadi sentral dalam pembangunan berkelanjutan ( sustaneble development ) hal ini berarti pembangunan yang terencana disegala bidang guna menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta peningkatan berkualitas generasi mendatang untuk mensukseskan pembangunan.

 

Karenanya penting memandang keluarga tidak hanya sebagai objek tetapi juga sebagai subjek ( pelaku ) pembangunan.disisi lain tatkala keluarga dipandang sebagai subjek pembangunan,maka diperlukan pemberdayaan utama yaitu kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan.

 

Hal ini selaras dengan Nawa Cita Presiden  Jokowi point ke 5 yakni " Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia" dan lebih dipertegas kembali dengan LOGO "SDM Unggul Indonesia Maju" pada HUT Kemerdekaan RI ke-74.

 

Saat ini pemerintah sedang menggemakan revolui industri 4.0,yakni perubahan  dalam usaha demi mencapai produksi dengan menggabungkan Teknologi Cyber dan Teknologi automasi. Di sisi lain era Society 5.0 yang berpusat pada manusia

 

( human-centered ) dan berbasis teknologi menjadi suatu kearifan baru yang muaranya pada peningkatan kemampuan manusia untuk membuka peluang bagi kemanusian demi terwujudnya kehidupan yang bermakna.

 

Kondisi ini tentu berimplikasi di hampir semua aspek kehidupan baik ekonomi,politik dan,relasi budaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline