Lihat ke Halaman Asli

Maria Nurani

Sustainability professional dan pengurus beberapa organisasi di bidang sustainability, smart city, sosial dan penanggulangan bencana. Saat ini sedang menempuh pendidikan doktoral di bidang kajian stratejik dan global di Universitas Indonesia, dengan fokus riset mengenai corporate sustainability transformational change

Pranic Agriculture: A Giant-step Closer to Mother Earth

Diperbarui: 31 Januari 2023   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecambah kacang hijau yang diberi perlakuan pranic healing (kiri) dan yang tidak (kanan). Sumber: Nadig et al. (2021)

Minggu lalu saya mengikuti kursus menarik yang tak biasa: Pranic Agriculture.

Ditebak dari namanya, ini pasti tentang pertanian yang mengaplikasikan prinsip dan teknik Pranic Healing (PH), yaitu metode penyembuhan dengan memanfaatkan energi halus (subtle energy) yang ada di alam (dikenal dengan nama prana, chi, atau qi).

Kursus langka ini baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia (dan di dunia!), dengan instruktur adalah Master Nona Cristina Castro, kepala PH di wilayah Kanada dan Amerika Tengah/Selatan, yang mengetahui betul penerapan pranic agriculture di India, Jerman, Australia, Amerika Serikat, Kanada, dan Amerika Selatan.

Pranic agriculture terbukti meningkatkan kesehatan tanaman dan hasil panen kopi, kelapa sawit, palawija (jagung, kedelai, bayam, oyong, timun), buah (papaya), bunga (marigold) dll, baik kuantitas maupun kualitasnya. Beberapa riset bahkan telah dibukukan dalam jurnal ilmiah terindeks Scopus, dengan hasil riset antara lain: pada kacang hijau meningkatkan berat segar kecambah 48,5% dan kadar protein 158,60% (Nadig et al., 2021), pada tanaman oyong meningkatkan panjang akar 38% dan kandungan klorofil 26% (Poornima et al., 2020), pada tanaman timun meningkatkan jumlah buah 14% dan panenan 18% (Yathindra et al., 2017), serta pada tanaman tomat meningkatkan diameter batang 12%, jumlah bunga 31,7%, dan hasil panen 31% (Jois et al., 2016).

Ketika mendaftar, saya membayangkan akan belajar bagaimana melakukan PH pada tanah dan tanaman. Ternyata pranic agriculture jauh melebihi imajinasi saya. Energi prana bukan hanya digunakan untuk membersihkan dan memberi energi pada tanah dan tanaman, tetapi juga pada benih; pupuk; serangga dan hewan lain; jamur, bakteri dan parasit; rumah, petani, dan badan air. Begitu juga pada predator dan iklim yang tidak ramah. Pendek kata... semua bagian dari ekosistem pertanian secara utuh menyeluruh di-healing agar dapat bekerja sama dengan baik dan menghasilkan panen yang optimal tanpa menjadikan tanah terdegradasi tetapi sebaliknya, regeneratif.

Tanaman kopi yang memperoleh perlakuan pranic healing (atas) dan yang tidak (bawah). Sumber: https://www.facebook.com/agriculturapranicbrasil

Bukan kursus PH namanya kalau tidak mengandung kejutan.

Seperti PH bukan hanya untuk menyembuhkan tubuh fisik manusia tetapi juga emosi dan psikis, percayakah kamu bahwa dengan Pranic Agriculture kita bisa mengetahui dan memperbaiki emosi tanah dan benih? Bahwa kita bisa membujuk tikus baik-baik untuk tidak mengganggu tanaman kita? Daann... bahwa relasi antara fosfor dan nitrogen pun bisa dihealing untuk menghasilkan pertumbuhan dan produktivitas optimal? Di kursus ini saya baru tau bahwa tanah organik dan tanah tidak produktif itu punya emosi yang... hiks...hiks.. begitu juga sebutir benih GMO.... *peluk*

Peserta Pranic Agriculture di Ecocamp, Bandung. dokpri

Seperti PH yang memiliki teknik untuk membentengi diri terhadap energi negatif dari luar, pranic agriculture juga menyediakan pelindung bagi tanaman terhadap predator dan cuaca ekstrim, serta meminimalkan dampak lingkungan dari benih GMO.

Dalam Pranic agriculture, pranic healer adalah natural blesser. Ketulusan hati dan kemurnian intensi adalah prasyarat. Doa dan permohonan pada Tuhan Yang Maha Kuasa adalah yang utama dan pertama. Pranic agriculture meningkatkan kualitas hidup, kualitas ekonomi dan kualitas ekologi serta hampir selalu menghasilkan pasokan makanan yang lebih sehat dan lebih berlimpah dengan kuantitas dan kualitas energi yang sangat besar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline