Lihat ke Halaman Asli

Maria Meirina

The Past is holding the key in to the future

Desa Indah Pelipur Hati

Diperbarui: 14 Juli 2019   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

     Berlibur ke Bali rasanya tidak lengkap jika belum mengunjungi Desa Adat yang berada di daerah Kubu, Kecamatan Bangli. Saat tiba disana pengunjung akan melihat Pura utama yang berdiri megah sebelum masuk ke desa tersebut. Sebuah desa adat yang sejuk,  nyaman dan tentram memanjakan mata sejauh mata memandang. Deretan rumah adat khas Bali dan pura suci yang tertata apik di setiap undakan jalan yang dilalui.

    Desa adat yang masih menjaga budaya dan tradisi leluhur sampai saat ini dan letak nya juga tidak jauh dari hutan bambu peninggalan leluhur masih terjaga dengan baik. Sambutan ramah dari para penduduk desa dan penjelasan mengenai tradisi, budaya yang dilakukan menjadikan nilai tambah peninggalan sejarah Pulau Bali.

     Konon Desa adat ini merupakan tempat kesenangan dari Raja Bangli untuk melakukan meditasi dan bersantai. Desa Penglipuran yang memiliki arti "Pengli" yaitu  Ingat dan "Pura" yang berarti leluhur sehingga Desa ini merupakan berkat yang diberikan secara turun temurun dari Leluhur. Karena dulu kala daerah ini sering di datangi oleh raja bangli untuk menenangkan diri, desa adat Penglipuran ini memunculkan persepsi kedua mengenai pengertian namanya yaitu berasal dari kata "Pelipur" sehingga dapat juga diartikan sebagai tempat penghiburan diri.

        Pendirian arsitektur bangunan Desa Penglipuran memiliki filosofi  mengenai keseimbangan hubungan antara Tuhan, Manusia dan Lingkungan sehingga dalam pendirian bangunan desa mengikuti Konsep Tri Hita Karana yang erat hubungan nya dengan ketiga hal tersebut. Tradisi lainnya yang penting bagi penduduk yang tinggal di Desa Penglipuran untuk memuja 3 Pura Utama yaitu :

  1. Pura Penataran : Pura untuk memuja Dewa Brahma sebagai pembentuk dan pembuat Seluruh Alam Semesta ini
  2. Pura Puseh : Pura untuk memuja Dewa Wisnu sebagai penopang seluruh kehidupan
  3. Pura Dalam : Pura untuk memuja Dewa Siwa sebagai Dewa pelebur dan terletak di bagian bawah desa untuk membantu memudahkan jiwa-jiwa yang sudah meninggal kembali ke tempatnya.

     Kunci kebahagiaan manusia sejatinya adalah menerapkan konsep Tri Hita Karana, yakni Tuhan yang utama dan keharmonisan manusia dengan alam serta lingkungannya. Wujud kepedulian warga desa yaitu setiap penduduk yang tinggal di wilayah Desa Penglipuran akan selalu menjaga kebersihan, Bagi Penduduk desa kesehatan bisa diraih dengan kebersihan. Kebiasaan ini menjadikan Desa Penglipuran mendapat julukan Desa Terbersih di Indonesia. Filosofi hidup yang baik dan pengalaman saat berkunjung membuat rindu untuk dapat kembali ke Desa Adat Penglipuran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline