Lihat ke Halaman Asli

Marhento Wintolo

Pensiunan Dosen

Tanpa Kematian, Tiada Kesadaran Bahwa Semuanya Semu

Diperbarui: 5 Juni 2024   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://aceh.tribunnews.com/

Kematian tubuh adalah keniscayaan. Mengapa mesti takut?

Kematian sendiri tidak perlu ditakutkan, yang banyak ditakutkan adalah keterpisahan terhadap segala kenyamanan yang dinikmati indra. Dengan kata lain sesungguhnya yang membuat manusia menderita pada saat kematian tubuh tiba adalah keterikatan terhadap yang tampaknya ada, namun realitanya juga semu. Mengapa semu?

Bukankah kita juga hidup dalam mimpi?

Bila tidak percaya, tolong berikan bukti pada saya, satu pun benda yang bisa kita miliki selamanya. Harta dunia berupa uang? Bukan kah uang yang kita miliki juga terlepaskan saat kita butuh sesuatu?

Rumah? Ketika kita bepergian, rumah juga kita tinggalkan.

Pakaian? Baju yang kita pakai juga kotor, besok pun harus ganti.

Tubuh juga mesti ditinggalkan saat sudah waktunya harus meninggalkan dunia ini.

Ketika kita mati/tubuh yang ditinggalkan akan musnah atau terurai menyatu dengan bumi. Bukan kah ini proses alami juga? Perasaan takut, sakit dan kecewa pun sesungguhnya tidak nyata. Pada saat hidup di dunia, semua yang tidak nyata menjadi nyata bila dan bila tubuh fisik kita terganggu. Dengan demikian, yang pertama kita rasakan adalah sakit mental, baru memberikan simptom pada tubuh kita. Tiada sakit tubuh panpa didahului sakit mental. Ya, kecuali kecelakaan, tetapi yakin kah kecelakaan terjadi bila tidak didahului sakit pada mental?

Sama sekali tidak ada.........

Asumsikan bahwa kita sudah sangat hati-hati di jalan, tetapi tanpa disangka, ada orang gila atau kerbau gila yang menabrak kita. Saya tidak yakin bila hal tersebut terjadi, kondisi mental kita baik-baik saja. Bisa saja kejadian tersebut terjadi karena pada saat sebelum kita mengendarai mobil, kondisi pikiran kita buruk sehingga menarik datangnya keburukan.Bukan kah hukum tarik menarik merupakan landasan kehidupan?

Energi negatif akan menarik hal negatif datang juga. Siapa yang bisa menjaga pikiran kita daam keadaan sehat terus. Sekejap pun pikiran kita menarik atau berpikir hal buruk, alam pun tahu. Disamping itu, hidup, kejadian saat hidup, dan kematian adalah faktor luar yang amat misteri yang tak terkendalikan oleh manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline