Lihat ke Halaman Asli

Marhento Wintolo

Pensiunan Dosen

Janganlah Buat Mall Tuhan Bangkrut, Kasihan Juga Dia...

Diperbarui: 7 Februari 2024   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Mall Sepi (Sumber gambar : https://www.cnbcindonesia.com/

Mungkinkah membuat mall Tuhan bangkrut kemudian tutup?

Memang ada yang kenal Tuhan?

Dia Hyang Maha Pintar dan Maha Tahu, maka Dia yang menciptakan kita. Bukankah barat cating dałam perut kita? Pastilah tidak kenal Tuhan bila tidak terpisah atau kelar dari dalam perut kita?

Adanya keterpisahan yang membuat kita bisa mengenal. Karena kita dałam Tuhan, maka ya tidak bakalan tahu tentang Tuhan. Kita yang sok ge-er merasa kenal Tuhan........

Ya, Tuhan memang bagaikan sang pembuka mall. Banyak toko dalam mall dengan berbagai dagangan. Ada yang buka warung makanan, ada yang jualan hape, dan barang elektronik lainnya. Ada yang buka tempat ibadah dengan berbagai simbol dan iming-iming yang ditawarkan dengan berbagai dagangan yang dominate atau diinginkan orang, ada yang buka warung yoga dan meditasi (spiritual).

Saya sedang merenungkan bahwa Tuhan bagai seorang pengusaha yang buka mall. Kita semua datang untuk berkunjung. Ada yang profesinya sebagai pembuat barang elektronik dan berbagai peralatan lainnya. Ada yang buka sekolahan dalam maal. Bukankah ada juga mall yang penyewanya sekolah? 

Toko Tuhan bisa saja tutup karena bangkrut.....

Keinginan kita terhadap segala sesuatu yang hanya memburu kenyamanan indrawi membuat toko elektronik atau hape ramai. Seringkali kita membeli hape atau gadget baru bukan karena kebutuhan, tetapi hanya karena trend hape atau gadget baru. Keinginan seperti ini juga yang buat pabrik pembuat gadget tetap bisa beroperasional. Terbayang bila setiap orang sadar hanya beli yang dibutuhkan. Pastilah tidak ada pabrik buka.

Lucu juga bila dipikir, ada yang mengajak agar tidak hidup boros dengan membelanjakan barang yang hanya dibutuhkan. Wah ini berabe....

Datang ke mall beli makanan di resto, nongkrong, dan ngegosip. Apalagi saat pilpres tahun 2024. Banyak yang ribut dan argumentasi untuk bela jagonya masing-masing. Padahal siapa pun yang menang kita kaum pesorak-sorai yang ga bakalan dapat apapun. Sudah sering terjadi bahwa suara kita hanya untuk membuat mereka duduk di tempat tinggi, kita? Ya tetap demikian saja.

Ada yang nyalon jadi bupati, atau caleg. Kalau ga berhasil ya jadi gendeng/gila. Kemudian membuat rumah sakit Jiwa/mental bisa jalan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline